Tingkatkan Kesejahteraan Dan PADes , Pemdes Kandangan Kembangkan Sumur Amber Dan Makam Syaikh Abu Na’im Jadi Obyek Wisata Unggulan Desa

Kantor Desa Kandangan Sebagai Pusat Pelayanan Masyarakat Desa (Foto. Pan)

Blitar , Lintas7news.com – Pemerintah Desa ( Pemdes ) Kandangan Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar terus berupaya untuk meningkatkan tarap hidup masyarakat. Berbagai usaha dari berbagai sektor terus dikembangkan. Baik sektor pembangunan fisik , Non Fisik ( sosial ,pendidikan, kesehatan ) pemberdayaan masyarakat tak kalah penting dalam mendukung kesehajteraan masyarakat.

Kini Pemdes Kandangan berupaya mengembangkan sektor wisata dengan merangkul berbagai koponen masyarakat desa setempat. Hal ini dilakukan selain untuk meningkatkan pendapatan asli desa ( PA des) juga untuk mengeliatkan perekonomian masyarakat.

Menurut Kepala Desa Kandangan, Wahyu Eko Nurdianto , Ada dua tempat yang akan dikembangkan menjadi obyek wisata yakni Sumur Amber dan Makam Syaikh Abu Na’im. Kita tau Sumur Amber atau yang biasa disebut sumber kandangan keberadaanya masih alami seperti itu sudah banyak dikunjungi wisatawan . Begitu juga makam Syaikh Abu Na’im yang dikenal banyak kalangan merupakan Waliyullah banyak sekali dikunjungi masyarakat.

” Keduanya sudah mulai kami garap dan optimis kedua tempat itu akan menjadi obyek wisata unggulan desa yang memiliki potensi menarik perhatian wisatawan. Untuk pembangunannya Sumur Amber secara bertahap menggunakan anggaran dana desa (DD) dan renovasi makam Syaikh abu Na’im di belakang Masjid ini murni swadaya masyarakat diperkirakan akhir 2021 selesai.” Kata Kades Wahyu Eko Nurdianto. kepada Lintas7news.com,Senin (03/05/2021).

Lanjut Kades Wahyu Eko Nurdianto bahwa keberadaan kedua obyek wisata unggulan Desa kandangan itu nantinya dapat meningkatkan PADes sekaligus perekonomian masyarakat lokal.”. Kami berharap PAdes meningkat, geliat perekonomian bangkit masyarakat sejahtera ” Pungkasnya.

Wisata Sumur Amber Menjadi Fokus Pengembangan Oleh Pemdes Setempat (Foto. Pan)

Menurut cerita Mbok Tinah ,seorang warga setempat menuturkan, di namakan Sumur Amber, awalnya ada seseorang kakek bernama mbah Rebo atau biasa di panggil mbah Suro yang menggali sumur dan tidak sengaja luapan air yang ada di sumur melebihi kapasitas daya tampung hingga meluap dan tidak pernah kering.
Dari kejadian tersebut banyak orang menyebutnya Sumur Amber dan sejak itulah Sumur Amber hingga kini banyak dikunjungi wisatawan karena selain airnya jernih dan debet air yang melimpah, diyakini air sumur amber membawa manfa’at dan khasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit.

“Banyak pengunjung rela datang tengah malam untuk berendam dan terapy kebanyakan mereka yang memiliki penyakit strok, asma dan banyak yang sudah sembuh.” Jelas Mbok Tina” Tutur Mbok Tinah kepada Lintas7news.com.

Lanjut Mbok Tinah , hingga saat ini Sumur Amber masih tetap ramai , banyak wisatawan yang datang dari dalam kota maupun luar kota yang tujuannya tidak hanya sekedar berlibur , melepas penat , namun beredam air ingin tubuh sehat terbebas dari segala macam penyakit.
Begitu juga Keberadaan Makam Syaikh Abu Na’im , masyarakat mengenalnya seorang waliyullah yang banyak berjasa hingga banyak orang dahulu sering menyebutnya bapak masjid karena beliau yang sangat berjasa dan berperan dalam pembangunan masjid-masjid di Blitar dan sekitarnya.

Makam Syaikh Abu Na’im Yang Sedang Dalam Proses Pembangunan (Foto. Pan)

Usman Efendi menantu Syaikh Abu Na’im (istri Kosiyah) , saat ditemui Lintas7News.com , menuturkan Syech Abu Na’im kelahiran asli Dusun Ngluweng Desa Selokajang yang wafat pada tahun 1990 di usia sekitar 85 tahun yang merupakan mantu dari Joyo Rawi yang babat Desa Kandangan, beliau merupakan suami dari Supirah anak Joyo Rawi. Beliau menikah dengan Supirah di karuniai lima orang anak yang bernama Ali naim, kosiyah, umi saroh, Mukarom dan barokah.

” Kehidupan sehari – harinya sangat sederhana dan identik dengan suwal ketok bumbung( celana pendek), pendiam dan pema’af dan suka membantu sesama. Bahkan sering dimintai tolong masyarakat terkait berbagai masalah rumah tangga, seperti soal rezeki hingga orang sakit ganguan jin dan sebagainya.” Kata Usman efendy.

Lanjut Usman Efendi , bahwa keberadaan makam mertuanya (Syaikh Abu Na’im,red) di belakang masjid itu hingga sekarang banyak ditangi peziarah berbagai daearah. “ Ramai peziarah , terutama setiap malam jum’at , banyak santri dari berbagai daerah berziarah , membaca Al-Qur’an dan berdo’a serta ngalap berkah.” Ujarnya.

Kini pihak keluarga Syaikh Abu Na’im mengucapkan terima kasih kepada masyarakat , kususnya pemdes Kandangan memiliki inisitif mengembangkan wisata desa, salah satunya Makam Syaikh Abu Na’im yang akan menjadi obyek wisata religi unggulan desa Kandangan. “ Matur nuwun lek ngoten (terima kasih kalau begitu-red) , saya do’akan semoga proses pembangunanya lancar dan bisa mendatangkan keberkahan bagi masyarakat.” Pungkasnya.(PA)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.