Trijanto Mantan Aktivis 98 Daftar Jadi Bacalon Walikota Blitar 2024, Pernah Bergerak Bersama Megawati dan Gus Dur

Trijanto Mantan Aktivis 98 Daftar Jadi Bacalon Walikota Blitar 2024 (doc: Lintas7News)

Trijanto Mantan Aktivis 98 Daftar Jadi Bacalon Walikota Blitar 2024 (doc: Lintas7News)

LINTAS7NEWS Melalui aksi demonstrasi dan tuntutan yang disuarakan para aktivis reformasi. Setelah era Orde Baru berakhir, sejumlah aktivis 98 kembali ke pekerjaan dan kehidupan masing-masing.

Namun dari ribuan aktivis yang berjuang pada saat itu, hanya segelintir nama mantan aktivis 98 yang terkenal. Berkat itu, mereka bisa berkarir di dunia politik dan membawa perubahan yang besar untuk Tanah Air.

Mohammad Trijanto akhirnya bersedia mengikuti tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Blitar Raya 2024 usai sebelumnya didesak oleh para relawan untuk maju. Diketahui para relawan sempat mengambil formulir tanpa sepengetahuan dirinya.

Hal ini terungkap saat Trijanto dikawal kurang lebih 200 relawan mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon (Bacalon) walikota di kantor PDIP Kota Blitar, Jumat (10/5).

Baca juga : Puluhan Relawan Dampingi Mohammad Trijanto Maju pilkada Kota Blitar Bersama PDIP

Bahkan saking antusias para relawan mengantarkan Trijanto mengembalikan formulir pendaftaran, membuat kantor DPC PDIP Kota Blitar dipenuhi puluhan relawan. Bahkan ada beberapa relawan yang menunggu di luar kantor untuk menunggu selesainya pengembalian formulir pendaftaran.

Pantauan di lapangan, para relawan mengantar Trijanto untuk mengembalikan formulir pendaftaran sekitar pukul 14.30 bertempat di kantor PDIP Kota Blitar. Pengembalian formulir itu diterima oleh Sekretaris DPC PDIP Kota Blitar, Bayu Setyo Kuncoro  bersama para pengurus. Setelah melakukan regsitrasi pengembalian formulir pendaftaran secara online, Trijanto bersama ratusan relawan kemudian kembali ke markas.

Dikatakan Trijanto, dirinya bersama dengan para relawan mengembalikan formulir pendaftaran ke kantor DPC PDIP Kota Blitar setelah diambilkan formulir pendaftaran oleh para relawan yang dulu membantu dirinya dalam pencalegan DPD Jawa Timur.

“Para relawan melihat peluang saya waktu pencalonan DPD RI mendapat kurang lebih hampir seratus ribu suara di Blitar, maka para relawan mendorong saya untuk maju lagi dalam Pilkada Kota Blitar,” ujar Trijanto usai mengembalikan formulir pendaftaran dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Trijanto menambahkan para relawan yang mendorong dirinya untuk maju dalam Pilkada Kota Blitar 2024 karena melihat sejarah dan jejak digital yang telah ada di Kota Blitar.

Baca juga : Calon DPD RI Mohammad Trijanto Serukan Dukungan Terkait Aksi Pemilu Bersih oleh KMPPB

Selain Trijanto dikenal sebagai aktivis anti korupsi, para relawan melihat apa yang telah dilakukan Trijanto memperjuangkan masyarakat miskin kota untuk mendapatkan kesejahteraan merupakan kerja yang nyata.

“Ya mungkin para relawan ini melihat dari jejak digital saya yang sering membantu permasalahan para pedagang kaki lima dalam berjualan atau membantu masyarakat Kota Blitar dalam mencari keadilan. Menjadi salah satu tolok ukur pada relawan agar dirinya bisa membuat perubahan untuk kesejahteraan dan keadilan masyarakat Kota Blitar,” ucapnya.

Trijanto menegaskan, saat ini para relawan menginginkan Kota Blitar memiliki figur alternatif yang benar-benar lahir dari rahim pergerakan rakyat. Sosok yang mampu untuk memastikan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, demokratis dan berwatak kerakyatan.

Trijanto juga mengungkapkan alasannya mendaftar di PDIP. Dan setelah ini, dirinya juga akan mendaftar di PKB. Diakui Trijanto, dirinya memiliki sejarah panjang dengan kedua partai tersebut.

Salah satu alasannya, Trijanto merupakan aktivis reformasi 98 yang pernah bergerak bersama Megawati Soekarnoputri dan almarhum KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

“Ya ada kedekatan emosional dengan PDIP dan PKB. Selain itu ada juga PKB. Dua partai besar itu  lahir paska gerakan reformasi 98. Kita selalu bergerak bersama dengan gerakan Pro Megawati dan Gus Dur waktu itu,” ungkapnya.

Trijanto menambahkan, dirinya dulu sempat bergabung menjadi simpatisan SMID dan PRD. Dan waktu itu ikon pergerakan rakyat nasional adalah Gus Dur dan Megawati.

Baca juga : Calon Anggota DPD RI Mohammad Trijanto Beri Dukungan Terkait Pemilu Bersih Tanpa Dikotori Money Politik

“Saya dan aktivis mahasiswa 98 selalu turut serta turun ke lapangan dalam berbagai gerakan aksi perlawanan bersama rakyat menentang arogansi serta hegemoni rejim Orde Baru. Nah artinya juga punya andil sejarah lahirnya dua partai partai besar tersebut. Bukankah keberhasilan gerakan Pro demokrasi 98 melahirkan banyak partai politik, di antaranya PDIP dan PKB,” urainya.

Setelah reformasi, Trijanto kemudian memutuskan untuk berjuang bersama rakyat.

“Setelah reformasi, saya memilih untuk berjuang di garis massa rakyat, sebagai aktivis anti korupsi, aktivis reformasi agraria, aktivis buruh dan berbagai gerakan sosial masyarakat baik di tingkat daerah maupun nasional,” demikian Trijanto.**

(oas/ri)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.