Asal Covid Dipertanyakan Setelah Data AS Ungkap Staf Lab Wuhan Sakit

Lintas7News.com – Dokumen intelijen Amerika Serikat mengungkap bahwa tiga staf laboratorium virus di Wuhan sempat dirawat beberapa bulan sebelum China mengungkap kasus perdana infeksi virus corona. Asal usul Covid-19 pun kembali dipertanyakan.

Kabar ini pertama kali terungkap dalam pemberitaan eksklusif The Wall Street Journal (WSJ) pada Minggu (23/5). Berita itu dibuat berdasarkan laporan intelijen Amerika Serikat yang sebelumnya tak diungkap.

Merujuk pada laporan yang diserahkan di akhir masa jabatan Presiden Donald Trump itu, sejumlah periset di lab Institut Virologi Wuhan (WIV) mulai sakit pada musim semi 2019.

Dilansir dari CNNIndonesia.com – Sebagaimana dilansir WSJ, mereka sakit “dengan gejala yang sesuai dengan Covid-19 dan penyakit musiman pada umumnya.”

WSJ melansir laporan ini sehari menjelang rapat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dalam rapat itu, WHO akan membahas langkah lanjutan penyelidikan asal-usul Covid-19.

Sebelumnya, WHO sudah merilis hasil penyelidikan gabungan mereka dengan pemerintah China terkait asal-usul Covid-19.

Namun, laporan itu mengenyampingkan kemungkinan laboratorium sebagai pusat awal mula Covid-19 menyebar.

Menurut sejumlah penyelidik yang ikut serta dalam riset tersebut, China menolak memberikan data mentah mengenai kasus-kasus awal Covid-19 sehingga WHO kesulitan mencari tahu asal-usul virus corona.

Setelah WSJ melansir berita ini, banyak pihak lantas mendesak WHO menggelar penyelidikan lebih lanjut tanpa campur tangan pemerintah China.

WSJ dan Reuters sudah meminta tanggapan dari pihak pemerintah China, tapi sampai saat ini belum mendapatkan respons.

Sementara itu, Amerika Serikat juga menyatakan belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional menyatakan bahwa mereka masih harus memantau lebih jauh.

Namun, ia menyatakan bahwa saat ini Presiden Joe Biden juga masih “mempertanyakan secara serius mengenai awal mula pandemi Covid-19, termasuk asal-usulnya di dalam Republik Rakyat China.”

(CNNIndonesia/RI)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.