Mulai 26 Juni Panglima TNI Kerahkan Pasukan Kawal Vaksinasi

Nasional506 Dilihat
banner 468x60

Lintas7News.com – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengerahkan pasukan untuk mengawal target program vaksinasi nasional dengan target 700 ribu orang per hari. Target vaksinasi pemerintah tersebut ditetapkan demi menekan laju penyebaran Covid-19 yang terus merangkak naik.


“Program vaksinasi nasional yang rencananya sampai bulan Juni ini target adalah 700.000 per hari untuk masyarakat,” kata Hadi dalam keterangan tertulis, Selasa (22/6).
Panglima TNI mengatakan vaksinasi nasional tak hanya mendapat pengawalan TNI, melainkan juga bersama dengan aparat kepolisian. Serbuan vaksinasi ini akan digelar Per 26 Juni mendatang dengan pembagian 40 persen dilakukan TNI dan 60 persen sisanya oleh aparat Polri.

banner 336x280

Dilansir dari CNNIndonesia.com – Hadi menyatakan pelaksanaan PPKM Mikro sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menghendaki implementasi di lapangan terkait PPKM Mikro ini bisa berjalan maksimal.

Apalagi lima provinsi di Indonesia terus mengalami peningkatan kasus covid-19. Meski begitu Hadi mengklaim saat ini pelaksanaan di lapangan terkait PPKM ini sebenarnya sudah berjalan dengan maksimal.

“Kami laporkan bahwa pelaksanaan di lapangan PPKM mikro sangat efektif untuk memutus mata rantai Covid-19 dengan mengerahkan empat pilar yakni Pemerintah Daerah, Dinas Kesehatan, TNI dan Polri,” kata dia.

Hadi menyatakan implementasi PPKM mikro paling efektif dilaksanakan di tingkat desa yang berbasis RT RW Oleh sebab itu peran dari Ketua RT RW, Bidan desa, Babinsa Bhabinkamtibmas sangat penting. Ia berharap agar dengan pelaksanaan PPKM mikro ini bisa memberikan pemahaman kepada satuan tingkat yang paling bawah.

“Pelaksanaan PPKM mikro supaya memberikan pemahaman kepada Kepala Desa, RT RW, Bidan desa, Babinsa dan Bhabinkamtibmas mengenai apa yang harus dilakukan dengan pelaksanaan PPKM mikro tersebut. Lurah bertugas menyiapkan data warganya yang terpapar kemudian menyiapkan tempat isolasi mandiri,” jelasnya.

Lebih lanjut kata dia, diperlukan koordinasi dengan Kecamatan untuk mengklasifikasi mana pasien yang harus isolasi mandiri atau isolasi terpusat dan harus dirujuk ke rumah sakit.

“Babinsa dan Babinkamtibmas bertugas untuk membantu bidan desa untuk melaksanakan tracing dan juga membantu Kepala Desa untuk mengawasi pelaksanaan isolasi mandiri terpusat,” kata dia.

(CNNIndonesia/RI)

banner 336x280
Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *