Negara ASEAN Dengan Vaksinasi Corona Tertinggi

Internasional414 Dilihat
banner 468x60

Lintas7News.com – Belum selesai menghilangkan penularan Covid-19 sampai nihil kasus, sejumlah negara kembali menghadapi gelombang infeksi virus corona yang lebih ganas.

Sebagian besar lonjakan infeksi Covid-19 baru ini diakibatkan oleh berbagai mutasi baru virus corona, terutama varian Delta yang sampai saat ini dinilai lebih berbahaya karena cepat menular.

banner 336x280

Sementara itu, berbagai negara berlomba mempercepat program vaksinasi nasional. Sebab, vaksin Covid-19 dinilai masih menjadi satu-satunya cara untuk meredam penyebaran infeksi virus serupa SARS tersebut.

Dilansir dari CNNIndonesia.com – Jika dilihat dari jumlah penduduk yang divaksin, Indonesia menempati urutan pertama. Namun kalau dari persentase total populasi, Indonesia berada di urutan kelima.

1. Singapura

Singapura menjadi negara dengan tingkat vaksinasi paling tinggi di ASEAN. Negara kota itu bahkan menjadi salah satu negara dengan tingkat vaksinasi Covid-19 tertinggi di dunia.

Berdasarkan statistik Ourworldindata.org, setidaknya 66,8 persen dari total 5,9 juta populasi Singapura telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19. Sementara itu, sebanyak 2,27 juta warga atau 39,8 populasi Singapura telah melakukan vaksinasi menyeluruh.

Saat ini, pemerintah Singapura hanya menggunakan dua vaksin buatan Amerika Serikat yakni Pfizer dan Moderna dalam program vaksinasi nasional. Warga yang telah divaksin menggunakan vaksin Sinovac dari China tak akan dihitung dalam jumlah vaksinasi nasional.

2. Kamboja

Tingkat vaksinasi Covid-19 Kamboja menjadi yang tertinggi kedua di ASEAN sejauh ini. Berdasarkan data yang sama, setidaknya 28,98 persen dari total 16,9 juta warganya telah menerima satu dosis vaksin corona.

Sementara itu, sebanyak 3,63 juta warga atau 22 persen dari total populasi Kamboja telah menerima dua kali suntikan vaksin Covid-19.

Sejauh ini, pemerintahan Perdana Menteri Hun Sen mengandalkan vaksin buatan sekutu dekatnya, China, yakni Sinovac dan Sinopharm, serta vaksin AstraZeneca yang berkolaborasi dengan Oxford University.

3. Malaysia

Malaysia masuk tiga negara ASEAN dengan tingkat vaksinasi tinggi. Sejauh ini, sebanyak 3,43 juta warga atau 10,7 persen dari total 32,7 juta populasi Negeri Jiran telah merampungkan dua dosis vaksin Covid-19.

Sementara itu, sebanyak 23,64 persen warga Malaysia setidaknya telah menerima dosis pertama vaksin corona. Dari lima jenis vaksin yang telah disetujui penggunaannya, pemerintahan PM Muhyiddin Yassin sejauh ini baru menggunakan tiga vaksin yakni Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, dan Sinovac.

4. Laos

Sebanyak 596 ribu warga atau 8,3 persen total penduduk Laos telah merampungkan dua dosis vaksin Covid-19. Sementara itu, 13,20 persen dari total 7,38 juta penduduk Laos telah menerima setidaknya satu suntikan vaksin corona.

Sejauh ini, Laos telah menyetujui tiga jenis vaksin yakni Sputnik V dari Rusia, Sinopharm, dan Sinovac.

5. Indonesia

Sekitar 13,26 persen dari total 276,4 penduduk Indonesia telah menerima satu suntikan dosis vaksin corona. Sebanyak 15 juta atau 5,49 persen penduduk Indonesia telah merampungkan dua dosis vaksin Covid-19.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI sejauh ini telah menyetujui penggunaan darurat vaksin Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, dan Moderna. Namun, sejauh ini Indonesia baru menggunakan Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm dalam vaksinasi nasional.

6. Thailand

Thailand telah menyuntikkan dosis pertama vaksin Covid-19 kepada 13,20 persen populasi dari total 69,97 juta penduduk. Sementara itu, sebanyak 3,25 juta warga atau 4,7 persen dari total populasi telah merampungkan vaksinasi corona.

7. Brunei

Sebanyak 20,83 persen dari total 441.770 penduduk Brunei telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19.    

Sementara itu sebanyak 17.267 warga atau 4 persen dari total populasi Brunei telah merampungkan dua dosis vaksin. Sejauh ini, pemerintahan Sultan Hassanal Bolkiah itu telah menyetujui penggunaan darurat untuk vaksin AstraZeneca, Pfizer-BioNtech, dan Sinopharm.

8. Filipina

Filipina baru melakukan vaksinasi menyeluruh terhadap 3,37 juta warga atau 3,1 persen total populasinya.

Sejauh ini, sebanyak 8,81 persen warga dari total 111 juta penduduk setidaknya telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19.

Pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte terus dikritik dan ditekan lantaran dinilai lamban dalam mengamankan pasokan vaksin dan menjalankan program imunisasi Covid-19 nasional.

Dari delapan jenis vaksin yang telah disetujui Filipina, baru lima yang sejauh ini digunakan dalam program imunisasi yakni Pfizer-BioNtech, AstraZeneca, Sinovac, Sputnik V, dan Moderna.

9. Myanmar

Sebanyak 1,53 juta warga atau 2,8 persen dari 54,7 juta penduduk Myanmar telah merampungkan dua dosis vaksin Covid-19.

Sejauh ini, 1.84 juta atau 3,4 persen total populasi Myanmar telah menerima setidaknya satu dosis vaksin corona.

Negara yang tengah dilanda krisis akibat kudeta militer pada 1 Februari lalu itu telah memberikan 3,5 juta dosis vaksin Covid-19 sejauh ini. Sampai saat ini Myanmar baru menyetujui penggunaan darurat untuk dua jenis vaksin yakni Sputnik V dari Rusia dan Serum Institute of India (SII).

10. Vietnam

Vietnam menjadi negara dengan tingkat vaksinasi Covid-19 terendah di ASEAN, di mana sejauh ini baru 271 ribu warganya atau 0,3 persen dari total 98.2 juta penduduknya telah merampungkan imunisasi corona.

Sementara itu, sebanyak 3,7 juta penduduk atau 3,9 persen dari total populasi Myanmar telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.

Sampai saat ini, Vietnam telah menyetujui penggunaan darurat lima jenis vaksin yakni Moderna, Pfizer-BioNTech, Sputnik V, AstraZeneca, dan Sinopharm.

Meski tingkat vaksinasi rendah, Vietnam menjadi negara dengan tren penularan virus corona paling rendah di ASEAN. Namun, belakangan, Vietnam juga menghadapi lonjakan baru infeksi Covid-19.

Pada Senin (12/7), Vietnam mencatat 662 kasus corona baru dengan empat kematian. Hingga kini, Vietnam mencatat 30.478 kasus Covid-19 dengan 123 kematian.

Sebagian besar kasus corona idi Vietnam muncul sejak gelombang baru penularan Covid-19 pada April lalu. Padahal, di awal pandemi hingga akhir April lalu, Vietnam memiliki total 3.000 kasus Covid-19 dan menjadi salah satu negara yang dapat pujian karena berhasil mengontrol penyebaran virus corona.

(CNNIndonesia/RI)

banner 336x280
Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *