Kades Dayu Nur Rifa’i Berikan Pakan Ikan Koi Miliknya. (Foto)
Lintas7news.com, Blitar – Budidaya ikan Koi memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dengan harga bervariatif mulai puluhan ribu hingga jutaan, salah satu Kepala desa Dayu Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar, Nur Rifa’i sukses budidaya ikan Koi dan berhasil meraup keuntungan hingga puluhan juta.
Berawal dari mendengar teman teman peternak Koi yang katanya satu ekor ikan Koi bisa terjual hingga Puluhan juta. Mulai saat itu Rifa’i menekuni budidaya ikan Koi dan selama 2,5 tahun ini, sudah memiliki kolam sebanyak 15 petak dengan ukuran 40×40 meter dan 60×60 meter dan luas lahan 1,5 hektare.
Setiap petak berisi 200-300 ekor untuk ukuran 10-15 cm sedangkan 100-200 ekor untuk ukuran 20-30 cm dan Up 40 cm. Berbagai jenis ikan Koi dipelihara disini, mulai jenis Sowa, Sanke dan Kohaku.
Dengan harga jual mulai 10 ribu hingga puluhan juta per ekornya. Tergantung bentuk fisik, ukuran dan corak yang unik dan disukai pembeli. Itu yang membuat harga ikan Koi melabung tinggi.
Nur Rifa’i mengatakan saya tidak ingin mengandalkan gaji sebagai kepala desa, dengan budidaya ikan Koi dirasa cukup untuk memenuhi kebutuan ekonomi keluarga saya dan saya sendiri pernah menjual satu Ikan koi jenis Sowa seharga 50 juta dan biasanya para pembeli datang dari luar daerah seperti Jawa barat, Jawa tengah, Bali, Makasar dan Kalimantan,” Ujarnya kepada Lintas7news.com, Jumat (23/7/2021).
Namun Akhir akhir ini, banyak para petani Koi mengeluh terhadap kelangkaan tambung gas. Pasalnya oksigen merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam proses pengiriman ikan Koi kepada pembeli. Mungkin itu yang membuat harga ikan Koi turun drastis saat ini, karena keterlambatan pengiriman.
“Kami berharap kepada pemerintah agar kebutuhan tabung gas bagi peternak ikan Koi segera normal kembali, agar para peternak ikan Koi dapat mengirimkan pesanan dengan lancar.” tambah Rifa’i.(PA)