Walkot Malang Angkat Bicara Terkait Kasus Covid Di Kotanya

banner 468x60

Lintas7News.com – Awal pekan ini Menko Marves yang menjadi Komandan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali Luhut B Pandjaitan menyatakan secara umum terjadi penurunan kasus Covid di wilayah-wilayah aglomerasi, kecuali Malang Raya, Jawa Timur. Oleh karena itu, Luhut menyatakan menerjunkan tim khusus ke sana, dan akan pula memantau langsung.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Malang, Sutiaji menyatakan persoalan yang dihadapi daerahnya semata kendala teknis yang dialami pihaknya dalam menginput pelaporan data.

banner 336x280

Sutiaji membeberkan bahwa ada 1.000 angka kesembuhan di Kota Malang yang terlambat untuk dilaporkan. Hal itu diketahui setelah pihaknya melakukan pencocokkan data dengan dinas kesehatan, puskesmas dan camat di wilayahnya.

“Ternyata data yang belum terlaporkan berkaitan dengan jumlah kesembuhan kita lebih dari 1.000 yang belum terlaporkan,” kata dia saat dihubungi, Rabu (11/8).

Dilansir dari CNNIndonesia.com – Keterlambatan itu, sambungnya, membuat laporan tingkat kesembuhan di Kota Malang berjumlah kecil dan tak bertambah signifikan beberapa hari belakangan. Padahal, kata dia, tingkat kesembuhan di wilayahnya sudah mencapai 90 persen.

Keterlambatan input data serupa juga terjadi pada pelaporan pertambahan kasus konfirmasi positif Covid-19. Menurutnya, positivity rate di wilayahnya sudah menurun lebih dari 50 persen. Hal itu, kata dia juga bisa diketahui dari mulai jarangnya suara sirene ambulans terdengar.

“Sudah menurun mendengar bunyi sirene ambulans kan,” ucapnya.

Sutiaji menambahkan bahwa keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) rumah sakit di Kota Malang yang saat ini mencapai 85-90 persen, dari totoal 1.007 bed, hanya 280-300 bed di antaranyalah yang ditempati warganya.

“BOR kita ini kan ditengarai lebih dari 90-85 persen, perlu saya sampaikan dari 1.007 tempat tidur di faskes 11 RS rujukan itu, warga kami Kota Malang yang masuk di RS tidak lebih dari 300, 280-an,” kata dia.

Meski demikian, untuk menindaklanjuti hasil evaluasi PPKM Level 4, Sutiaji mengaku akan mengagendakan pertemuan dengan para kepala daerah di wilayah Malang Raya lainnya. Seperti Bupati Malang dan Wali Kota Batu. Sutiaji juga enggan menyalahkan siapapun terkait keterlambatan pelaporan data ini.

Diberitakan sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kembali memperpanjang pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat  (PPKM) berbasis level 2, 3, dan 4 di sejumlah wilayah Jawa dan Bali mulai 10 hingga 16 Agustus 2021.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat mengumumkan arahan presiden itu mengungkapkan secara keseluruhan pemerintah melihat penurunan kasus dan perawatan rumah sakit terlhat di sebagian besar wilayah aglomerasi Jawa-Bali.

“Kecuali masih ada masalah di Malang raya dan juga di Bali. Untuk itu pemerintah akan segera melakukan intervensi ke dua wilayah ini untuk menurunkan laju penambahan kasus,” ujar Luhut dalam konferensi pers secara virtual via Youtube Sekretariat Presiden, Senin (9/8) malam.

“Tim kami sekarang sedang bergerak ke sana, dan saya sendiri nanti akan pergi mengunjungi kedua daerah ini,” imbuh Luhut kala itu.

(CNNIndonesia/RI)

banner 336x280
Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *