Lintas7News.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak Ukraina untuk menghancurkan semua patogen yang sangat berbahaya di laboratorium. Hal ini untuk mencegah wabah ketika serangan Rusia di negara itu berlanjut.
Patogen merupakan parasit maupun bahan yang dapat menimbulkan penyakit pada inangnya.
Badan di bawah PBB ini mengungkapkan promosi biosekuriti di laboratorium untuk mencegah pelepasan patogen yang tidak disengaja atau disengaja merupakan salah satu tugas mereka.
“Sebagai bagian dari pekerjaan ini, WHO sangat merekomendasikan kepada Kementerian Kesehatan di Ukraina dan badan-badan lain yang bertanggung jawab untuk menghancurkan patogen ancaman tinggi untuk mencegah potensi kebocoran,” terang WHO, Jumat (11/3).
WHO secara rutin membantu negara-negara anggota dalam meningkatkan kapasitas kesehatan masyarakat mereka, termasuk memfasilitasi peningkatan keselamatan dan keamanan laboratorium yang menyimpan sampel patogen.
“Kantor negara WHO di Ukraina telah bekerja selama beberapa tahun dengan Kementerian Kesehatan dan mitra lainnya, termasuk negara anggota WHO lainnya, untuk mendukung peningkatan biosafety dan biosecurity laboratorium, serta kapasitas personel lab, khususnya untuk menanggapi pandemi Covid-19,” ujarnya.
Dalam rekomendasi umum tentang keselamatan laboratorium, WHO menekankan evaluasi berbasis risiko.
“Laboratorium harus selalu melihat dan menilai situasi mereka, untuk memastikan bahwa dalam kasus ancaman, ada cara untuk membuang patogen dengan aman yang biasanya ada di semua negara ini untuk tujuan kesehatan masyarakat, dan untuk menghindari kebocoran yang tidak disengaja,” ujar juru bicara Tarik Jasarevic kepada wartawan di Jenewa melalui tautan video dari Ukraina.
Dilansir dari CNNIndonesia.com – WHO tidak memberikan daftar laboratorium di Ukraina, juga tidak menunjukkan tingkat biosekuriti mereka maupun menjelaskan patogen apa yang mereka pegang.
Jasarevic tidak dapat mengatakan apakah laboratorium yang terpengaruh oleh rekomendasi ini berada di area yang secara aktif dibombardir atau diduduki oleh pasukan Rusia.
(CNNIndonesia/RI)