Lintas7news.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian akan melantik sosok penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Oktober mendatang.
Tito mengatakan total ada tiga kandidat yang bakal diajukan untuk mengisi posisi Pj. Gubernur DKI Jakarta itu kepada Presiden Joko Widodo, sebulan sebelum pelantikan digelar.
Kendati demikian, sampai saat ini Tito masih belum membeberkan tiga nama yang akan diserahkan. Mantan Kapolri itu hanya mengatakan bahwa calon Pj. Gubernur DKI pengganti Anies berasal dari PNS eselon I.
Kekinian, beredar tiga nama yang beredar dan digadang-gadang berpeluang menggantikan Anies yang masa jabatannya berakhir pada 16 Oktober 2022. Tiga nama ini keluar dari DPRD DKI Jakarta.
Dilansir dari CNNIndonesia.com – Tiga nama yang dinilai potensial mengisi Pj. Gubernur DKI Jakarta itu merupakan Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Deputi IV Kantor Staf Presiden Juri Ardiantoro, dan Sekretaris Daerah DKI Marulah Mattali.
Berikut ketiga profil tiga calon potensial Pj. Gubernur DKI Jakarta tersebut:
Heru Budi Hartono
Heru Budi Hartono menjabat sebagai Kepala Sekretariat Kepresidenan (Kasetpres) sejak 2017. Namun Heru tidak asingdi lingkup pemerintahan DKI Jakarta.
Sebelum masuk Istana Heru sempat mengisi pelbagai jabatan di DKI Jakarta. Dilansir dari laman jakarta.go.id, dirinya pernah menempati posisi sebagai Kepala Bagian Prasarana dan Sarana Perkotaan Kota Jakarta Utara pada 2008 silam.
Setelahnya, ia juga sempat menjadi Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri (Kabiro KDH dan KLN) pada 2013.
Setelah menjadi KDH dan KLN, Heru kemudian juga menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara pada 2014 pada era Jokowi.
Pada era Basuki Tjahaja Purnama (BTP), Heru didaulat menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI Jakarta.
Heru sempat akan menjadi pasangan BTP dalam Pilkada DKI 2017. Kala itu, BTP menunjuk Heru untuk mendampinginya saat ingin maju melalui jalur independen. Meski begitu, BTP akhirnya maju lewat jalur partai dan bersanding dengan wakil gubernur Djarot Saiful Hidayat.
Juri Ardiantoro
Sama seperti Heru, Juri Ardiantoro diketahui juga sempat mengisi jabatan di salah satu lembaga pemerintahan provinsi DKI Jakarta. Juri tercatat pernah menjadi anggota KPU DKI Jakarta pada tahun 2003.
Pada tahun 2005, dirinya kemudian terpilih menjadi Plt. Ketua KPU DKI Jakarta, menggantikan sosok M Taufik yang ditahan oleh Kejaksaan Agung karena kasus korupsi.
Dua tahun berselang, Juri terpilih menjadi Ketua KPU DKI definitif untuk periode 2007-2008. Setelahnya, ia terpilih lagi untuk menjadi komisioner dan Ketua KPU DKI untuk periode 2008-2013.
Memasuki 2016, Juri kemudian didapuk untuk menjadi Ketua KPU RI selama setahun untuk menggantikan Husni Kamil yang meninggal pada 7 Juli 2016. Lepas dari jabatan Ketua KPU, Juri aktif sebagai anggota Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin di masa kampanye Pemilu 2019.
Pada masa pemerintahan kedua Jokowi, tepatnya pada 2020, ia ditunjuk untuk menjabat sebagai Deputi IV Kantor Staf Presiden (KSP) yang membidangi informasi dan komunikasi. Terakhir, Juri juga dipercaya menjadi Ketua sekaligus anggota tim seleksi KPU dan Bawaslu untuk masa jabatan 2022-2027.
Marullah Matali
Marullah Matali menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta sejak Januari 2021. Dirinya dipilih oleh Anies untuk menggantikan Sekda DKI sebelumnya, yakni Saefullah yang meninggal akibat virus Covid-19.
Marullah sudah bekerja di Pemprov DKI Jakarta sejak 1996. Ia diketahui pernah menjabat sebagai staf Biro Bina Mental Spiritual Provinsi DKI Jakarta. Setelahnya, Marullah juga diberi jabatan sebagai Kepala Seksi Bina Lembaga Mental dan Kepala Seksi Dinas Bina Mental Dinas Bina Mental Spiritual dan Kesejahteraan Sosial (Dinas Bintal dan Kesos) DKI Jakarta.
Ia kemudian naik jabatan menjadi Kepala Sub Dinas Bina Mental Spiritual Dinas Bintal dan Kesos DKI Jakarta. Marullah melanjutkan kariernya di Pemprov DKI Jakarta sebagai Kepala Sekretariat Dinas Sosial.
Tak hanya itu, ia juga pernah menjadi Kepala Biro Pendidikan dan Mental DKI Jakarta. Berlanjut, Marullah kemudian menduduki posisi Asisten Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Pariwisata hingga Asisten Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Pengendalian Kependudukan.
Terakhir, Marullah pernah menduduki jabatan sebagai Wali Kota Jakarta Selatan untuk periode 2018-2021 sebelum akhirnya ditarik oleh Anies untuk mengemban posisi sebagai Sekda DKI Jakarta.
(CNNIndonesia/RI)