Presiden Kroasia Tolak Finlandia-Swedia Gabung NATO

Zoran Milanovic

Lintas7news.com – Presiden Kroasia, Zoran Milanovic, menyatakan pada Rabu (18/5), akan menginstruksikan Duta Besar Kroasia untuk NATO, Mario Nobilo, untuk mencegah keinginan Finlandia-Swedia bergabung.
Kroasia sendiri merupakan salah satu negara anggota NATO.

Milanovic percaya bahwa Kroasia tidak boleh berhenti membuat keanggotaan Finlandia dan Swedia di NATO bergantung pada persoalan kesetaraan orang Kroasia di Bosnia-Herzegovina.

“Ini bukan tindakan melawan Finlandia dan Swedia, tapi ini menyangkut Kroasia,” ujar Milanovic.

Merujuk pada pernyataan itu, Milanovic dalam konferensi pers meyakini bahwa orang-orang Kroasia di Bosnia-Herzegovina sebagai entitas politik tengah ‘dihancurkan’. Tugas Kroasia, ia menamnbahkan, untuk mencegahnya.

Milanovic sekali lagi menegaskan akan menginstruksikamn Dubes Nobilo untuk menjegal dua negara itu bergabung bersama NATO.

Sikap Milanovic ini berbeda dengan Kementerian Luar Negeri dan Urusan Eropa terkait keanggotaan Finlandia-Swedia di NATO.

Pekan lalu Menteri Luar Negeri dan Urusan Eropa mengatakan dalam hal NATO, Nobilo harus mengikuti instruksi kementerian ketimbang Presiden.

Milanovic kemudian sikap keras Turki menolak rencana keanggotaan Finlandia dan Swedia di NATO karena menyangkut kepentingan nasional.

“Turki jelas sekali tak akan berhenti [menolak] sebelum mereka mendapatkan apa yang diminta,” tutur Milanovic.

Dilansir dari CNNIndonesia.com – Presiden Recep Tayyip Erdogan menegaskan lagi Turki tidak akan mendukung niat Finlandia dan Swedia untuk bergabung menjadi anggota Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara (NATO).

Erdogan mengatakan delegasi Finlandia dan Swedia tidak usah repot-repot berkunjung ke Ankara untuk melobi Turki agar melunak soal keanggotaan mereka di NATO.

“Swedia juga tak perlu berharap Turki akan menyetujui niatnya untuk masuk NATO tanpa mengembalikan para teroris,” kata Erdogan dalam pidatonya di depan anggota parlemen fraksi partai berkuasa APK pada Rabu (18/5).

Erdogan merujuk pada tokoh-tokoh politik hingga aktivis yang dituding terkait upaya kudeta gagal pada 2016 dan lari ke luar negeri, termasuk Finlandia dan Swedia.



(CNNIndonesia/RI)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.