Lintas7news.com – Kepala Proyek Produksi Reparasi Kapal Tanjung Emas Idaman Sony yang juga merupakan warga terdampak banjir rob mengatakan tiga pompa di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, masih mati. Karena itu, air pasang laut yang merendam kawasan tersebut belum juga surut.
“Pompa sepanjang mercusuar, Syahbandar, KP-3 kantor BBPI ada tiga pompa belum hidup semua,” kata Sony saat dihubungi, Rabu (25/5).
Banjir rob telah terjadi sejak Senin (23/5). Menurut Sony, ketinggian air hingga Rabu pagi ini sekitar 40 sentimeter (cm).
Ia mengatakan aktivitas warga masih terganggu. Kendaraan belum bisa melintas. Warga harus berjalan kaki menembus banjir atau menaiki perahu yang tersedia.
“[Kedalaman air] 40 cm. Kendaraan belum bisa melintas. Hanya bisa jalan kaki dan naik perahu,” ujarnya.
Selain itu, kata Sony, listrik masih mati di beberapa titik. Sony pun mengaku khawatir, sebab tinggi muka air kerap mengalami kenaikan saat siang hari.
Ia menuturkan kenaikan tinggi muka air biasanya terjadi pukul 14.00 WIB sampai menjelang malam.
Dilansir dari CNNIndonesia.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan telah menurunkan sejumlah pompa air berkapasitas besar untuk mengurangi debit air rob yang merendam kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah.
Selain itu, Ganjar mengatakan pemerintah sudah melakukan pengerjaan penutupan tanggul milik PT Lamicitra yang jebol.
“Hari ini pengerjaan penutupan tanggul jebol telah kita lakukan. Beberapa pompa dengan kapasitas besar juga sudah kita turunkan,” tulis Ganjar melalui akun Twitter pribadinya @ganjarpranowo, Selasa (24/5) malam.
Ganjar menuturkan pemerintah telah mengevakuasi warga terdampak banjir rob, baik di Semarang maupun di Demak. Ia meminta warga yang berada di utara dan selatan tetap waspada.
“Kita juga telah mengirimkan tim untuk mengevakuasi saudara-saudara yang terdampak, yang ada di Semarang maupun Demak, untuk mengecek kesehatan maupun kelengkapan logistik,” ujarnya.
(CNNIndonesia/RI)