Lintas7news.com – Ukraina mengancam bakal menghancurkan jembatan terpanjang di Eropa yang menghubungkan Crimea dengan Rusia.
Mayor Jenderal Angkatan Bersenjata Ukraina, Dmitry Marchenko, mengatakan bahwa Jembatan Selat Kerch itu menjadi salah satu target utama militernya saat ini.
“Jembatan Selat Kerch adalah target utama Angkatan Bersenjata Ukraina. Ini bukan rahasia bagi militer mereka [Rusia] maupun militer kami; baik warga sipil mereka, maupun warga sipil kami,” kata Marchenko, Rabu (15/6).
Sebagaimana dilansir media Rusia, TASS, ia lalu berujar, “Jembatan Selat Kerch] akan menjadi target nomor satu untuk dihancurkan.”
Menurutnya, pasukan Ukraina harus memotong jembatan yang merupakan penghubung rute cadangan logistik tersebut.
Jembatan Selat Kerch atau Jembatan Crimea memiliki panjang 19 kilometer, dan menjadi yang terpanjang di Rusia dan Eropa. Jembatan ini menghubungkan Semenanjung Taman, di Rusia dan Semenanjung Kerch di Crimea.
Pada April lalu, Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Ukraina, Alexey Danilov, mengatakan bahwa Kyiv akan menghancurkan Jembatan Crimea jika memungkinkan.
Dilansir dari CNNIndonesia.com – Penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina, Viktor Andrusov, menyatakan militer negaranya tak mungkin menghancurkan jembatan itu karena pasukan mereka terlalu jauh dari pantai Laut Azov.
Jembatan Crimea ini memang terletak di dekat Laut Azov. Perencanaan pembangunan jembatan ini dimulai pada 2014, usai Rusia mencaplok Crimea. Pada 2015, Rusia mulai membangun penghubung wilayah ini.
Tiga tahun setelahnya, mobil bisa melintas di jembatan tersebut. Pada 2019, pihak berwenang meluncurkan layanan penumpang kereta api di atas jembatan. Setahun kemudian, jembatan dibuka untuk kereta barang.
(CNNIndonesia/RI)