Rintih Sopir Angkot: Tak Punya HP Buat Isi Pertalite Pakai MyPertamina

Lintas7news.com – Pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi Pertalite dan Solar melalui aplikasi My Pertamina yang akan dimulai lebih dulu di luar wilayah Jabodetabek mendapat protes dari para pengemudi angkutan umum.

Mereka menilai kebijakan ini justru membuat repot apalagi untuk yang tak punya ponsel pintar.

Salah satu sopir angkot Hunuth, Karim, mengatakan penggunaan aplikasi ini akan lebih menyulitkan pekerjaan mereka, yang kini pendapatannya tidak menentu karena tergantung jumlah penumpang.

Karim mengatakan hal itu menanggapi sosialisasi penggunaan MyPertamina yang dilakukan Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial and Trading Maluku, untuk kendaraan roda empat di Ambon.

“Kalau saya pikir ini susah, menyusahkan, bukan memperlancar pembelian BBM di SPBU,” kata Karim, Jumat (8/7).

Pertamina menyatakan penerapan aplikasi MyPertamina per 1 Juli 2022 dengan membuka pendaftaran untuk pembelian bahan bakar subsidi.

Sedangkan lokasi awal penerapan pembelian BBM dengan MyPertamina ini rencananya akan dilakukan pada 11 kota/kabupaten yang tersebar di lima provinsi, yakni Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat, dan DI Yogyakarta.

Sementara untuk di Maluku, Pertamina baru pada tahap sosialisasi yang dimulai di Kota Ambon, dimulai dengan registrasi kendaraan.

Ia mengatakan sopir angkot rata-rata tidak memiliki pendapatan tinggi sehingga tak mampu beli ponsel pintar yang dilengkapi paket data.

Karim khawatir menggunakan aplikasi MyPertamina justru membuat mereka semakin lama mengantre beli BBM, karena tidak semua sopir pandai menggunakan ponsel pintar.

“Termasuk saya masih bingung main handphone ini. Apa lagi mau download MyPertamina, lalu sedang buru-buru cari penumpang, tapi dibuat ribet di SPBU,” ucapnya.

Senada dengan Karim, seorang warga Galunggung Ambon, Ali juga mengaku keberatan dengan kehadiran MyPertamina yang saat ini mulai disosialisasikan di kotanya.

“Iya, tentu saya keberatan, karena tidak semua warga pakai handphone. Tidak semua warga punya paket data. Ribet kan,” ujar Ali.

Dilansir dari CNNIndonesia.com – Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Sukabumi meminta Pertamina mengecualikan sopir angkutan kota atau angkot dalam pemberlakuan pembelian BBM subsidi, baik Pertalite maupun Solar secara daring, melalui MyPertamina.

“Meskipun untuk Kabupaten Sukabumi masih belum tahun kapan akan diberlakukannya pembelian BBM subsidi melalui aplikasi MyPertamina, tetapi sopir angkot maupun angkutan umum (non-daring) lainnya resah, karena mayoritas dari mereka tidak memiliki smartphone atau handphone Android,” kata Sekretaris Organda Kabupaten Sukabumi Dede Abdul Latif di Sukabumi.

Dede menyampaikan harus diakui dari ribuan sopir angkot di Kabupaten Sukabumi kebanyakan masih gagap teknologi dan yang menggunakan ponsel Android jumlahnya terhitung jari.

Selain itu pihaknya minta pengecualian untuk para sopir angkot di Kabupaten Sukabumi karena sopir merasa terbebani untuk membeli ponsel Android. Apalagi pendapatan mereka dinilai minim hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

(CNNIndonesia/RI)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.