Lintas7news.com – Sebanyak tiga tentara tewas dan tujuh orang lainnya mengalami luka-luka usai Israel meluncurkan serangan udara yang menargetkan situs militer Suriah pada Jumat (22/7) pagi waktu setempat.
“Musuh, Israel, melakukan serangan udara dari arah Golan Suriah yang dikuasainya. Agresi itu menewaskan tiga tentara dan melukai tujuh orang lain,” demikian pernyataan resmi Kementerian Pertahanan Suriah.
Kemenhan Suriah juga menerangkan pihaknya telah mencegat beberapa rudal.
Lembaga pemantau perang, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia menyatakan tiga orang lagi tewas dan secara total korban luka mencapai 10 orang.
Mereka juga mengatakan serangan Israel menargetkan fasilitas intelijen angkatan udara, kantor perwira tinggi, dan mobil dekat bandara militer Mezzah.
“[Rudal itu juga] menghancurkan depot senjata Iran,” kata lembaga itu lagi.
Serangan Israel terhadap Suriah memang kerap terjadi. Pada Juni lalu, Tel Aviv membombardir Bandara Internasional Damaskus. Imbas serangan ini landasan pacu bandara tak bisa digunakan selama berminggu-minggu.
Dilansir dari CNNIndonesia.com – Menurut lembaga pemantau serangan itu sebetulnya menargetkan gudang terdekat yang difungsikan sebagai gudang senjata oleh Iran dan Hizbullah.
Konflik di Suriah bermula saat protes damai warga yang direspons dengan represi brutal pemerintahan Assad pada 2011 lalu. Bentrok itu kemudian mengalami eskalasi dan menjadi perang sipil.
Perang itu telah membunuh hampir setengah juta jiwa dan memaksa hampir sebagian penduduk Suriah meninggalkan rumahnya.
Insiden ini kemudian menarik kekuatan asing dan jihadis global, termasuk Israel.
Sejak saat itu Israel kerap menggempur negara tetangganya. Mereka menyasar militer pemerintah dan pasukan sekutu yang disokong Iran serta Hizbullah.
Militer Israel mengatakan langkah tersebut untuk mencegah Iran memasuki negara itu.
Iran disebut memasok senjata dan dan pelatih militer ke Suriah secara diam-diam. Belakangan, bantuan mereka terus bertambah.
(CNNIndonesia/RI)