Lintas7news.com – Adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong, menuturkan cerita bahwa sang kakak sempat mengalami demam parah.
Namun, masih tak jelas apakah demam yang dialami Kim Jong Un disebabkan oleh Covid-19 atau bukan.
“[Kim] mengalami demam tinggi beberapa hari dalam perang karantina ini, tetapi dia tak bisa istirahat sejenak pun, mengingat ia memikirkan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya,” kata Kim Yo Jong kepada media pemerintah Korut KCNA.
Kim Yo Jong kemudian menuduh Korea Selatan sebagai dalang dari merebaknya virus corona di negara itu. Ia pun bersumpah bakal membalasnya.
“Sangat mengkhawatirkan bahwa Korea Selatan mengirimkan selebaran, uang, brosur, dan berbagai barang lain ke wilayah kami,” ujar Kim Yo Jong.
Dilansir dari CNNIndonesia.com – Kim juga mengatakan Pyongyang sedang mempertimbangkan “respons pembalasan keras.”
Sebagaimana dilansir AFP, pengiriman barang-barang itu dilakukan menggunakan balon. Barang yang biasa dimasukkan adalah selebaran dan uang dolar AS.
Balon-balon ini kemudian diterbangkan ke perbatasan dan menuai protes dari pemerintah Korut.
Kim Yo Jong mengatakan jika balon tersebut terus dikirimkan ke Korut, Pyongyang bakal meresponsnya dengan “tak hanya memberantas virus, tetapi juga pihak berwenang Korea Selatan.”
Sebagaimana diberitakan KCNA, Kim menyalahkan pengiriman balon tersebut sebagai dalang atas penyebaran Covid-19 di Korut.
Kim juga mengklaim banyak negara, pun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengakui keberadaan bahaya penyebaran penyakit infeksius lewat kontak dengan barang-barang terkontaminasi.
Di sisi lain, Kim Yo Jong mengungkapkan tuduhan kepada Seoul setelah Kim Jong Un mendeklarasikan Pyongyang menang atas pandemi Covid-19.
Korut sendiri merupakan salah satu negara dengan sistem kesehatan yang buruk. Rumah sakit di sana kekurangan peralatan, hanya memiliki sedikit unit perawatan intensif (ICU), pun tak mempunyai obat dan vaksin Covid-19.
(CNNIndonesia/NB)