Pemerintah Tolak Bantuan Luar Terkait Ancaman Penembakan Pilot Susi Air Oleh KKB

Pilot Susi Air Disandera KKB dan Diancam Lakukan Penembakan (Sumber: Twitter @Bospurwa)

LINTAS7NEWS – Mahfud MD selaku Menko Polhukam telah menengaskan bahwa pemerintah menolak seluruh bantuar dari pihak luar dalam upaya pembebasan Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens dari sanderaan KKB Papua.

Mahfud pun menjelaskan apabila pemerintah menerima bantuan dari negara lain atau LSM internasional, maka ditakutkan akan ada pihak lain yang akan ikut campur termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Apapun taruhannya tidak boleh internasional ke situ, karena kalau itu diiyakan, nanti akan merembet, ke PBB, ke mana. Ternyata ada ini, ada itu sehingga kita tolak setiap upaya campur tangan internasional yang disodorkan oleh LSM internasional yang datang ke kita,” tegasnya kepada awak media, Senin (29/5).

Baca Juga: Tiga Kali Menang Pilpres, Erdogan Jadi Presiden Turki Seumur Hidup?

Mahfud juga meyakini kalau pemerintah masih mampu untuk melakukan operasi pembebasan pilot Susi Air. Karenanya ia mengatakan bantuan dari pihak luar dirasa masih belum diperlukan.

“Kita tangani sendiri secara internal. Kita kebijakannya tidak boleh melibatkan negara lain. Ini internal kita, dan kita bisa melakukan itu,” imbuhnya.

Perihal ancaman KKB yang akan menembak Philip dalam dua bulan, Mahfud menilai hal tersebut bukan lagi hal yang baru disampaikan kepada pemerintah.

Meskipun demikian, ia menegaskan pada prinsipnya pemerintah akan tetap berupaya membebaskan Philip dengan selamat.

“Kalau ancaman dibunuh kan udah sering, tetapi prinsip kita, kita akan menyelamatkan nyawa sandera. Itu aja,” kata Mahfud.

Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari setelah mendaratkan pesawatnya di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Dalam video terbaru, Pilot Susi Air menyebut KKB akan menembaknya jika tidak ada negosiasi dalam dua bulan ke depan.

“Jika itu (negosiasi) tidak terjadi dalam waktu dua bulan, mereka mengatakan akan menembak saya,” kata Philip dalam video.**


(RI)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.