LINTAS7NEWS-Warga Desa Tempuran, Kecamatan Ngluyu, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur dihebohkan atas penemuan anak perempuan 5 tahun yang meninggal dunia di tempat sampah pada Jumat (03/11)
Bocah berinisial ASM ditemukan warga dalam kondisi terluka di bagian kepala dan perutnya serta penuh darah di sekujur tubunya.
ASM adalah anak dari pasangan Jumali dan Ayu, yang diduga menjadi korban pembunuhan.
Kapolres Nganjuk, AKBP Muhammad membenarkan kejadian tersebut.
“Bahwa benar ada temuan mayat diduga tindak pidana pembunuhan (di Tempuran),” jelas Muhammad, Jumat (3/11/).
Baca Juga : Menantu Hamil 7 Bulan Tewas Usai Digorok Mertua
Insiden tersebut pertama kali diketahui oleh Maini, salah satu tetangga korban, pada pukul 14.30 WIB.
Awalnya Maini hendak membuang sampah ke tempat sampah, namun ia menemukan seorang anak kecil dalam kondisi berlumuran darah di tempat sampah, dengan kondisi luka di kepala dan di perut.
Mengetahui hal itu, Maini memberitahukan kejadian itu kepada Sainem dan Julius Sanjaya, keduanya warga setempat.
Warga memberitahukan hal itu kepada kedua orangtua korban. Kasus temuan mayat ini pun dilaporkan ke Polsek Ngluyu.
Sore itu, warga setempat, Ngluyu tengah mengantre air karena daerah tersebut mengalami kekeringan.
Sebelumnya, ASM diketahui sedang bermain di depan rumah Mariadi ketika sang ibu tengah mengantre air.
ASM diduga menjadi korban pembunuhan tetangganya, Mariadi. Dari keterangan warga setempat, Mariadi adalah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Baca Juga : Remaja Madiun Diperkosa Bergilir Ayah, Paman, dan Kakek
Meski demikian, masih ada keraguan jika Mariadi merupakan pelaku pembunuhan terhadap ASM.
“Kalau benar pembunuhnya ODGJ, bagaimana bisa ia menggali lubang untuk tempat mayat?” kata warga setempat heran.
Walaupun kuat dugaan S tewas dibunuh, karena terdapat pukulan benda di kepalanya.
Dari luka di tubuh bocah S, diduga ia dipukul dengan pacul di bagian kepala dan perut hingga organ dalamnya keluar.
Tim gabungan Polres Nganjuk saat ini masih melakukan berbagai upaya untuk mencari keberadaan barang bukti untuk mengungkap kasus ini.
Kasi Humas Polres Nganjuk AKP Supriyanto juga masih belum dapat menjawab. Ia mengaku sedang mengolah data yang dimiliki.**
(RA)