Blitar – Massa tergabung Aliansi Mayarakat Blitar menggelar demo di depan mapolres. Mereka juga menggelar tumpengan untuk mendoakan Kapolres Blitar segera dipindah.
Di lansir dari detik.com (10/11/2020) Puluhan masyarakat Kabupaten Blitar itu membawa lima tuntutan berisi kekecewaan kinerja kapolres. Di antaranya, pembiaran tambang pasir menggunakan alat berat dan judi ayam. Bahkan sikap arogansi Kapolres Blitar ini membuat seorang anggotanya berniat mundur dari instansi kepolisian.
Massa juga menyebut, menerima informasi dugaan OTT di bagian pelayanan SIM oleh Propam Mabes Polri. Dan selama 8 bulan menjabat sebagai kapolres dinilai tidak mampu mengelola managemen internal sehingga menimbulkan gejolak.
“Aksi ini sebagai bentuk kecintaan kami kepada aparat kepolisian. Untuk itu kami tetap menyuarakan kultur masyarakat Blitar. Bapak kapolres jika memang punya jiwa korsa, sebagai pelindung dan pengayom masyarakat, mana kinerjanya. Kok malah banyak masalah yang meresahkan masyarakat,” kata koordinator aksi, Totok Siswanto dalam orasinya, Selasa (10/11).
Sambil mendengarkan orasi, massa juga membawa kertas karton dengan beragam tulisan dan gambar. Di antaranya bertuliskan “Kabupaten Blitar Jangan Dijadikan Sapi Perah, Hargai Anggotamu dan Ayam Jago Rp 10 Juta”.
Usai menyampaikan orasi, massa menyiapkan tumpeng dan beberapa bungkus nasi kotak. Sebelum makan, koordinator aksi membacakan doa keselamatan untuk bersama.
“Semoga kapolres segera dipindah atau dicopot,” ucapnya.
Makanan itu juga dibagikan kepada polisi yang menjaga jalannya aksi. Namun petugas menolak dengan alasan masih bekerja. Massa kemudian makan bersama sambil lesehan di depan Mapolres Blitar di Talun.
Tak seorangpun perwakilan dari Polres Blitar yang menemui pendemo. Usai makan, massa membubarkan diri. Sementara Kapolres Blitar, AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetyo tidak berhasil dihubungi untuk mendapatkan konfirmasi.(*)