BLITAR – Olaharaga seni beladiri pencak silat merupakan olahraga yang berasal dari seni tradisi nusantara asli Indonesia yang secara resmi di akui dunia dan masuk even-even besar olahraga internasional. Olahraga pencak silat kini secara resmi telah di tetapkan sebagai “Warisan Budaya Tak Benda” asli indonesia oleh UNESCO.
Di masa pademi seperti ini, banyak kegiatan yang di batasi untuk meminimalisir kerumunan yang terlalu berlebihan di masa pandemi Covid-19. Tetapi tidak berarti membuat para semangat kawan-kawan pesilat berhenti begitu saja untuk menggapai prestasi, maka dari itu, kami untuk membuat semangat para pesilat kembali “bersinar”, Golden Silat Cup menginiasi dengan menyelenggarakan kejuaraan silat “Golden Silat Cup 1 “ yang ikuti pesilat seluruh Blitar Raya.
Kejuaraan ini, di mulai dari tanggal 16 November sampai 22 November, untuk meminimalir jumlah peserta agar tidak membludak dan tetap mematuhi Protokol kesehatan, maka di batasi jumlah peserta. Di harapakan dengan kerjuaraan ini, bisa menjaring bibit-bibit unggul di seluruh Blitar Raya, agar bisa mewakili blitar kedepannya dalam kejuraan pencak silat yang bergengsi hingga mancanegara.
Penyelenggaraan kejuaraan pencak silat bertempat di aula Golden Silat Cup, jalan Mendut Nomor 49, Kelurahan Mendut Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, meski ini baru pertama kali menyelenggakan kejuaraan pencak silat, banyak antusias masyarakat sangat tinggi dan baik.
Meskipun kejuaraan ini di batasi, masih banyak peserta yang mendaftar, tercatat sekitar 245 peserta dari 37 kontingen dari seluruh Blitar Raya yang mengikuti kejuaraan “pencak silat Golden Cup 1” dengan teknisi, menghadirkan wasit atau juri dari jawa timur untuk menjaga netralitas dan sportivitas selama pertandingan berlangsung.
Pembina Golden Silat Club Muhammad Trijanto mengatakan, dalam rangka menyambut Hari Anti Korupsi pada tanggal 9 Desember mendatang. Kejuaraan Pencak Silat Golden Silat Cup 1, juga di jadikan sebagai sarana pembinaan untuk menanamkan generasi anti korupsi, seperti dalam silat ada rasa spotivitas sebagai modal menciptakan generasi yang baik.
“Di sisi lain juga sebagai benteng bagi generasi muda, banyak kabar mengenai aksi remaja , seperti tawuran di jalanan, ujung-ujungnya kan masuk penjara. Itu sudah tidak zaman, kalau memang berani ikut turnamen, kalau kalah dapat kawan, maka dari itu perlu pengarahan. Sehingga, dengan turnamen ini mereka tidak terjerumus dalam hal-hal yang berbau negatif,’’katanya.
Penitia kejuaraan pencak silat Golden Silat Cup 1 , tidak hanya memberikan tropi bagi pemenang tetapi juga memberikan uang jutaan rupiah sebagai apresiasi dan sarana latihan. Guna menunjang motivasi untuk giat berlatih, “Rencananya kejuaraan ini akan kami laksakan setiap tahun. Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi barometer. Sehingga kegiatan-kegiatan derah seperti ini bisa di laksanakan. Meski masih dalam masa pandemi Covid-19 dan pembinaan harup tetap di lakukan,”tuturnya.
Trijanto juga mengakui, untuk melaksankan kegiatan yang melibatkan banyak orang, tidaklah mudah di masa Covid-19. Namun dengan berbagai pertimbangan, pihaknya menyakinkan bahwa upaya pembinaan ini tetap bisa dilakukan, apalagi olaraga pencak silat bisa menjadi sarana untuk meningkatkan imunitas tubuh, secara tidak langsung kegiatan tersebut bisa menjadi sarana membentengi diri dari Covid-19. Kami menerapkan protokoler kesehatan yang ketat serta membatasi jumlah orang yang ada dalam arena pertandingan,”jelasnya.
Ketua Panitia Kejuaraan Pencak Silat Golden Silat Cup 1, Burhanudin Abdullah menambahkan untuk mendukung penerapan protokoler kesehatan dalam pertandingan, maka orang tua dan peserta juga tidak di izikan untuk melihat secara langsung. Namun panitia juga sudah menyediadakan sarana berupa layar monitor di luar pertandingan dan kami juga siarkan secara live pertandingan melalui kanal Yautube Golden Silat Club agar tidak terjadi kerumunan,”tambahnya.(PA).