Lintas7News.com – Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur Kiai Marzuqi Mustamar mengklaim pertemuannya dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani secara tertutup tidak membahas politik dan Pilpres 2024.
Dia juga menampik kabar Puan meminta dukungan dari para kiai NU di Jawa Timur untuk menjadi calon peserta Pilpres 2024.
“Enggak bahas politik praktis. Politik kebangsaan, pilar-pilar bangsa, UUD 45 dan bhinneka tunggal ika,” kata Marzuqi, usai pertemuan di Kantor PWNU Jatim, Surabaya, Selasa (1/3) malam.
Dilansir dari CNNIndonesia.com – Marzuqi mengklaim pertemuan tertutup selama satu setengah jam di PWNU Jatim tersebut sebatas silaturahmi. Selain itu, Puan dan para kiai juga sepakat untuk bekerja sama dalam mencegah gangguan di Indonesia.
“Bareng-bareng kita melawan apapun yang membahayakan negara, ideologi, pendanaannya, jaringannya, kalau bisa tetap NKRI harga mati,” kata Marzuqi.
Dia menjelaskan bahwa sejak dulu golongan nasionalis dan ulama senantiasa bekerja sama menjaga Indonesia. Bahkan Marzuqi menyebutnya sebagai dua kelompok utama.
Oleh karena itu, silaturahmi harus terus dijaga antara nasionalis dan ulama khususnya kiai NU.
“Dulu negeri ini merdeka hasil kerjasama dan gotong rayang ulama NU dan kaum nasionalis. Ke depan negeri ini tetap harus dikawal oleh arus besar, para ulama dan kaum nasionalis. Yang lain makmuman lillahi ta’ala, kalau sampai dua arus besar ini enggak bisa berperan, bahaya,” ucap Marzuqi.
Puan juga mengatakan bahwa pertemuan dengan kiai NU di Jawa Timur wujud menjaga silaturahmi antara kaum nasionalis dan religius. Dia ingin melanjutkan sikap mendiang kakeknya, Sukarno yang menjaga hubungan baik dengan para kiai NU.
“Membangun bangsa Indonesia ini tidak bisa jika tidak dilakukan dengan bergotong royong. Untuk itu, saya datang ke PWNU Jatim ini ingin bersilaturahim dengan para kiai, alim ulama dan para masyayikh yang ada di Jatim,” ujar Puan.
(CNNIndonesia/RI)
