Lintas7news.com – Warga Taiwan mengungkapkan serbuan China yang amat ditakuti sejumlah warga di kepulauan tersebut ketimbang aksi militer dari Negara Tirai Bambu.
Warga Taiwan, Chen Jong-Long, menuturkan sebagian besar warga di wilayah itu justru sudah terbiasa dengan ancaman militer China.
Ia menilai mayoritas besar warga Taiwan percaya cepat atau lambat China akan melancarkan pergerakan militer ke wilayah mereka.
“Bagi warga Taiwan, kekhawatiran terbesar terkait ancaman China itu bukan lagi soal apakah militer Cina akan menginvasi tanah kami atau tidak, ini soal kapan (itu akan terjadi),” tutur Chen pada Selasa (5/7).
“Sejak saya kecil, saya sudah tahu bahwa pemerintah China telah menggelontorkan banyak waktu dan sumber daya untuk mempersiapkan potensi perang (dengan Taiwan). Bahkan, sekarang, mereka masih gigih mencari-cari waktu dan tempat yang tepat untuk melancarkan pergerakan militer tersebut,” katanya, menambahkan.
Dilansir dari CNNIndonesia.com – Chen mengatakan warga Taiwan juga tak begitu takut soal ancaman invasi China. Menurutnya, orang-orang lebih khawatir soal isu domestik seperti serbuan budaya China termasuk lewat dunia maya, upah minimum kerja, hingga angka kelahiran yang rendah.
“Dibandingkan dengan ancaman militer dari China, kami lebih takut dengan serangan dunia maya dan invasi budaya China,” paparnya.
Chen menjelaskan semakin banyak remaja dan pemuda Taiwan menggunakan karakter huruf mandarin yang disederhanakan dalam penulisan seperti yang dipakai warga China. Selama ini, orang Taiwan menggunakan karakter penulisan huruf mandarin versi tradisional.
Chen juga bercerita makin banyak warga Taiwan yang terbiasa berbicara dengan bahasa gaul dan budaya pop China.
Media sosial, kata Chen, juga tak luput menjadi ancaman warga Taiwan terkait propaganda China. Sebab, ia mengatakan semakin banyak berita bohong dan propaganda pro-China yang berseliweran Boris Johnson Mundur, Rekam Jejak dari Wartawan sampai Jadi PM Inggris
“Ini menjadi fenomena sosial dan masalah besar di Taiwan. Sosial media menjadi senjata diam-diam China yang harus kami perhatikan,” ujar Chen.
(CNNIndonesia/NB)