Oleh Harnanik, BPS Kabupaten Blitar
Tahun depan, Indonesia melalui Badan Pusat Statistik ( BPS ) akan kembali melaksanakan Sensus Penduduk. Sensus yangdigelar setiap 10 tahun sekali ini akan menjadi Sensus Penduduk yang ke-7 yang dilakukan oleh Indonesia. Sensus yang dilakukanpada tahun yang berakhiran nol ini bertujuan untuk mendapatkan data jumlah, komposisi, distribusi dan karakteristik penduduk Indonesia menuju satu data kependudukan Indonesia. Data Sensus Pendudukini diperbaharui setiap lima tahun sekali melalui Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS). Namun, ada hal yang berbeda dibanding dengan Sensus Penduduk pada tahun sebelumnya, pada Sensus Penduduk 2020 (SP2020) ini menggunakan metode baru. Berdasarkan rekomendasi United Nations(UN ), SP2020 beralih menggunakan metode kombinasi ( combine method ), sementara pada periode sebelumnya masih mengadopsi metode tradisional.
Terkait dengan kemajuan teknologi, SP2020 akan mengadopsi dua sistem pencatatan yaitu mandiri dan pendataan oleh petugas. BPS akan menerapkan teknologi geospasial yang digunakan sebagai kerangka induk dan mengumpulkan data. Selain itu, BPS dalam mengumpulkan data juga menggunakan Computer Assited Personal Interviewing (CAPI), Computer Aided Web Interviewing ( CAWI ), serta Pen and Paper Interviewing)(PAPI). Melalui metode CAWI, setiap orang dapat memperbaharui data pada web yang telah disediakan secara mandiri atau dengan kata lain adalah Sensus On Line. Sudah siapkah masyarakat melakukannya? Tentu bukan semudah membalikkan telapak tangan, tantangan besar yang harus dihadapi sudah di depan mata. Apakah kesadaran penduduk yang memiliki literasi tehnologi dan internet dengan sukarela bersedia mengisi kuesioner secara mandiri dan apakah masyarakat juga memiliki kejujuran dalam mengisi kuesioner mandiri tersebut, dan bagaimana pula dengan masyarakat yang berada di desa yang belum tersedia jaringan internet. Padahal pendataan mandiri tersebut akan dilaksanakan pada bulan Pebruari hingga Maret 2020. Suatu masalah yang harus dihadapi dalam waktu dekat. Memang dari sisi lain Sensus On line ini memiliki banyak manfaat diantaranya, diharapkan bisa mengatasi responden yang tidak “tersentuh’’ oleh petugas. Di zaman milenial ini banyak masyarakat yang sangat sibuk, tidak ada waktu juga tidak di tempat sehingga sulit ditemui, sehingga dengan cara ini pula diharapkan masyarakat terlibat sebagai subjek dalam proses bisnis pengumpulan data sekaligus sebagai proses edukasi masyarakat mengenai pentingnya teknologi. Cara ini juga diharapkan bisa membangun budaya baru masyarakat terhadap arti dan pentingnya data, dimulai dari kepedulian terhadap data pribadinya. Nantinya akan dihimbau seluruh masyarakat untuk update diri sendiri, dengan harapan pada tahun-tahun mendatang tak perlu lagi sensus secara konvensional atau door-to-door.
Metode Kombinasi ini, memanfaatkan data berupa Prelistyang sudah tersedia pada Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencacatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri ( Ditjen Ducapil Kemendagri ) yang akan dikombinasikan dengan pencacahan lapangan baik melalui pendataan mandiri ( Sensus Penduduk On Line ) maupun door-to-door. Ke depan data Dukcapil dan Sensus Penduduk menjadi satu dan memberikan kualitas data pendudukan yang lebih bagus, akurat sehingga mampu disajikan hingga level terkecil. Baik data secara de jure yaitu menurut KTP/berdasar NIK dan de factomenurut tempat tinggal karena kedua data tersebut merupakan point penting dalam perekonimian Indonesia. Terkait dengan pembangunan yang sudah berjalan, memastikan program-program telah berjalan adalah hal yang sulit. Untuk itu diperlukan alat yang mampu menunjukkan hasil-hasil pembangunan yang sudah dicapai, bagaimana merencanakan target pembangunan, monitoring pembangunan yang sedang berjalan hingga mengevaluasi pembangunan yang telah dilakukan. Di sinilah data kependudukan yang berkesinambungan, akurat dan up to datesangat diperlukan dalam menentukan kebijakan yang cepat dan tepat, merancang program yang relevan dengan kebutuhan, permasalahan dan dinamika waktu. Semoga hajatan BPS dalam Sensus Penduduk On Line Tahun 2020 mendapatkan responsebagus dari masyarakat. Karena kalau bukan masyarakat Indonesia siapa lagi yang akan selamatkan negeri tercinta ini demi kesejahteraan bersama.