Menpora sayangkan dominasi penyerang asing di Liga 1

Olahraga420 Dilihat
banner 468x60

Jakarta, 16/6 – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyayangkan dominasi para pemain asing di sektor penyerang dalam kompetisi Liga 1 Indonesia.

“Saya melihat atau berdasarkan pengamatan saya, harus sampaikan sangat susah kita mencari pemain depan kita. Karena rata-rata klub lebih mempercayakan pemain depan ke pemain asing,” ujar Zainudin Amali dalam rapat virtual bertajuk Kongkow Liga Berjenjang Kemenpora yang dipantau dari Jakarta, Senin.

banner 336x280

Menpora mengatakan dirinya tidak anti terhadap para pemain asing. Namun ia ingin agar kehadiran mereka bukan hanya semata-mata membantu klub memperoleh gelar juara, tetapi juga saling memberikan ilmu terhadap para pemain lokal.

Dirinya menduga sulitnya para pemain lokal khususnya pemain muda bisa mendapat jatah di posisi inti di lini depan karena kurangnya kompetisi yang kompetitif saat masih usia dini.

“Ke depan harus kita atur, pemain kita harus jadi pemain inti baik liga 1, liga 2, dan liga 3, di luar itu (pemain asing) untuk transfer pengetahuan mereka supaya profesionalisme anak-anak kita terpacu,” kata dia.

Maka dari itu, lahirnya Liga Berjenjang Kemenpora yang telah memasuki tahun ke-4 ini menjadi jembatan agar para pemain muda Indonesia bisa bersaing dengan para pemain asing. Dengan begitu, akan berdampak pada kualitas timnas Indonesia di masa depan.

“Kompetisi perlu untuk pematangan, tontonan masyarakat, dan mengembangkan industri sepak bola. Tapi kompetisi bukan melulu bisnis tapi ada motivasi lain bagaimana kita menghasilkan timnas yang baik dari hasil bergulirnya kompetisi itu,” kata dia.

Liga Berjenjang ini merupakan salah satu program dari Kemenpora untuk membentuk kompetisi bagi pelaku sepak bola mulai dari kelompok umur U-12, U-14, U-16 tahun, serta mahasiswa yang menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.

Adapun pesertanya berasal dari sekolah sepak bola (SSB), akademi klub Liga 1, sekolah formal, dan universitas. Mereka akan berkompetisi mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan nasional. Pemain-pemain potensial yang tembus di level nasional berkesempatan membela tim nasional pelajar. (ANT/ZA)

banner 336x280
Bagikan Melalui