KRPK Kerahkan Ratusan Relawan Perangi Politik Uang

Blitar – Daerah pedesaan di Kabupaten Blitar masih sering menjadi area yang rawan sekali terjadi praktik politik uang atau money politic di masa tenang Pilkada Blitar. Kerawanan terjadinya politik uang itu dikatakan oleh Ketua KRPK, Moh. Trijanto.              

Menurut Trijanto, para Paslon tidak segan-segan menggelontorkan dana kepada pemilih di desa-desa karena minimnya pengawasan. Ia pun juga sudah me negaskan sudah menyebar sedikitnya 100 anggotanya untuk memantau dan menghadang aksi bagi-bagi kepada calon pemilih menjelang hari H, 9 Desember.

“Tim KRPK sudah memetakan beberapa wilayah yang selama ini menjadi ajang money politic. Kami sudah menyebar sedikitnya 100 anggota untuk memantau dan menghadang aksi bagi-bagi uang calon baik di hari tenang atau saat ‘serangan fajar’ nanti,” kata Trijanto.

Ia juga menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin pesta demokrasi dikotori pihak-pihak yang ingin mencari kemenangan dengan cara kotor. Sebab dampaknya akan sangat signifikan bagi masyarakat.

“Pemimpin sejati itu adalah pemimpin yang mampu menghadirkan kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat bukan seorang dermawan dadakan yang selalu muncul di setiap musim coblosan”  ujarnya.

Karena itu tim KRPK telah menyebar anggotanya ke sejumlah titik rawan politik uang. Minimal 2 orang per kecamatan. Namun Trianto merahasiakan lokasi rawan terjadi politik uang.

Bagaimana cara tim mengetahui ada pergerakan orang yang akan membagi duit, KRPK sudah memasang orang di masing-masing desa. Setiap ada orang asing atau bukan warga setempat yang datang, warga akan melapor. Selanjutnya, tim yang akan menguntitnya.

“Kami sudah bekerja sama dengan berbagai pihak, bila menangkap basah para broker atau pemain di pilkada, mereka siap memprosesnya,” tegasnya.

Dari dua pasangan calon (paslon) itu, Trianto enggan menjelaskan mana yang berpotensi melakukan praktik itu. Namun ia menilai karena pilkada ini merupakan head to head, maka punya potensi yang sama.

“Ini kan pertarungan dua partai besar. Itu artinya, keduanya sama-sama punya basis massa yang jelas dan kuat. Jadi kalau nggak hati-hati, bisa membahayakan dirinya sendiri,” tandasnya.

Perlu diketahui, pada pilkada tahun ini, ada dua paslon yang akan bertarung yaitu incumbent Bupati-Wakil Bupati, M Rijanto dan Marhaenis Urip Widodo yang diusung PDIP, Gerindra, Golkar, Nasdem, Demokrat dan PPP. Kemudian paslon lain adalah Mak Rini Syarifah dan Rahmad Santoso yang diusung PKB, PAN, dan PKS.

(ZA)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.