Lintas7News.com – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di sela-sela KTT NATO di Brussels, Belgia, Senin (15/6).
Erdogan menyebut pertemuan tatap muka pertamanya setelah Biden menjabat itu cukup sukses.
“Kami percaya tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan dalam hubungan Turki-AS,” kata Erdogan.
Hubungan dua sekutu NATO itu memburuk setelah Turki membeli sistem pertahanan rudal S-400 Rusia.
Dilansir dari CNNIndonesia.com – AS dan negara-negara anggota NATO khawatir sistem radar dalam S-400 dapat melacak jet tempur F-35 sehingga nantinya akan sulit menghindari senjata Rusia.
Erdogan mengumumkan tidak ada kemajuan dalam sengketa S-400.
Tahu lalu Washington memberlakukan sanksi pada badan pengadaan militer Turki atas pembelian itu.
Akuisisi atas sistem pertahanan udara S-400 Rusia juga memaksa AS menghapus Turki dari program pembelian jet tempur F-35.
“Mengenai masalah S-400, saya memberi tahu (Biden) tentang hal yang sama,” kata Erdogan.
Dalam kesempatan itu Erdogan juga menyinggung kembali penghapusan Turki dalam pembelian F-35. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa Turki masih berupaya membeli jet tempur itu.
“Saya mengangkat masalah F-35,” kata Erdogan. “Saya memberi tahu dia langkah bersama apa yang bisa kita ambil di industri pertahanan.”
Turki dilaporkan telah merekrut kantor advokat internasional untuk membantu membujuk Amerika Serikat mau kembali menjual jet tempur F-35.
(CNNIndonesia/RI)