Lintas7News.com – Regulator obat-obatan Uni Eropa (EMA) menyetujui penggunaan vaksin covid-19 buatan perusahaan AS Novavax, Nuvaxovid, pada Senin (20/12). Persetujuan itu diberikan di tengah meluasnya penyebaran varian Omicron.
“EMA merekomendasikan pemberian izin pemasaran bersyarat untuk vaksin covid-19 Novavax Nuvaxovid untuk mencegah covid-19 pada warga berusia 18 tahun ke atas,” tulis keterangan EMA usai rapat di Amsterdam, Belanda.
Vaksin Novavax disebut menggunakan teknologi yang lebih konvensional. Dengan teknologi tersebut, perusahaan berharap dapat mengurangi keraguan penggunaan vaksin.
Dilansir dari CNNIndonesia.com – Vaksin dua kali suntik itu merupakan vaksin covid-19 ke-5 yang disetujui penggunaannya oleh Uni Eropa setelah Pfizer, Moderna, AstraZeneca, dan Johnson & Johnson.
Uni Eropa sendiri sudah menandatangani kesepakatan untuk membeli hingga 200 dosis vaksin Novavax.
Perusahaan mengklaim vaksin tersebut memiliki efikasi 90,4 persen melawan covid-19 pada uji coba di Amerika Utara.
Pemerintah Uni Eropa tengah berupaya untuk menyediakan vaksin booster untuk warganya. Pasalnya, data awal menunjukkan suntikan dosis ke-3 vaksin dapat meningkatkan perlindungan terhadap varian Omicron.
Sejak dilaporkan pertama kali di Afrika Selatan pada November lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat Omicron sudah ditemukan setidaknya di 77 negara. Hal itu memupuskan harapan pandemi segera berakhir.
Meski ada indikasi dampak Omicron tidak separah Delta, data awal menunjukkan varian ini lebih mudah menular dan dikhawatirkan lebih tahan terhadap vaksin.
(CNNIndonesia/RI)