Lintas7News.com – Polisi menembak mati seorang terduga teroris di Sukoharjo, Jawa Tengah, Sunardi, Rabu (9/3) malam. Polisi mengklaim terpaksa menembak mati Sunardi yang seorang dokter itu lantaran membahayakan keselamatan petugas dan masyarakat.
Polisi menyebut Sunardi sebagai petinggi kelompok Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) dan Jemaah Islamiyah (JI).
“Yang bersangkutan sebagai penasehat amir JI dan juga penanggung jawab Hilal Ahmar Society,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Kamis (10/3).
Ramadhan mengatakan saat penangkapan, Sunardi melakukan perlawanan secara agresif. Ia bergerak menggunakan mobil dan tak mengindahkan peringatan yang diberikan aparat.
Hal tersebut membuat petugas harus naik ke bak belakang kendaraan Sunardi. Namun, peringatan yang diberikan petugas dari jarak dekat itu tetap diabaikan. Mobil terus melaju dengan kecepatan tinggi.
Ramadhan mengatakan Sunardi menggoyangkan stir ke kanan dan ke kiri untuk menjatuhkan anggota polisi yang berada di kap belakang. Mobil tersebut pun diklaim sempat menabrak kendaraan masyarakat yang melintas.
“Dikarenakan situasi yang dapat membahayakan jiwa petugas dan masyarakat sehingga petugas melakukan upaya paksa dengan melakukan tindakan tegas terukur dengan melumpuhkan tersangka dan mengenai di daerah punggung atas dan bagian pinggul kanan bawah,” jelasnya.
Dilansir dari CNNIndonesia.com – Sunardi sempat dibawa ke RS Bhayangkara Polresta Surakarta untuk mendapat penanganan medis. Namun, Sunardi meninggal dunia saat dievakuasi.
Dalam peristiwa itu, dua anggota Polri terluka saat melakukan upaya penangkapan. “Saat ini sedang mendapatkan perawatan di RS kinik bhayangkara,” kata dia.
Belum ada konfirmasi dari pihak lain yang terkait soal pernyataan polisi dalam insiden ini. Nomor telepon yang tercantum dalam akun Facebook HASI saat dihubungi sempat menjawab panggilan namun kemudian mengakhirinya.
Aktif di Jaringan Terlarang
HASI ditetapkan dalam daftar terduga teroris dan organisasi teroris di Indonesia.
HASI disebut sebagai sayap dari JI. Organisasi itu tercatat telah terdaftar sebagai kelompok yang terafiliasi dengan Al-Qaeda sejak 13 Maret 2015.
Sejak 2011, HASI telah beroperasi sebagai lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Indonesia yang menyalahgunakan kegiatan pengumpulan amal untuk mendukung terorisme.
Lembaga ini juga ada di nomor empat dalam data Mabes Polri terkait daftar terduga dan organisasi teroris Nomor: DTTOT/P-1a/2040/XI/2015 yang turut dapat diakses dari situs Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Tertulis bahwa organisasi ini diduga menggunakan kedok sebagai yayasan kemanusiaan padahal dikelola oleh Jamaah Islamiyah.
Kelompok ini tersebar di beberapa wilayah seperti Jakarta, Lampung, Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya hingga Makassar. Mereka diduga turut mendanai perjalanan foreign terrorist fighter (FTF) alias kombatan ke Suriah.
(CNNIndonesia/RI)