Lintas7News.com – Presiden Vladimir Putin mewanti-wanti negara Barat bahwa Rusia akan terus berkembang menjadi negara yang lebih kuat terlepas dari hujanan sanksi dan isolasi yang diterima imbas invasi ke Ukraina.
Putin menegaskan Rusia pasti bisa menghadapi berbagai tekanan dan hujanan sanksi yang kini semakin mengisolasi Negeri Beruang Merah dari sistem keuangan dan perdagangan global.
“Sanksi-sanksi ini akan diterapkan bagaimanapun juga. Ada sejumlah pertanyaan, masalah, dan kesulitan, tetapi kami berhasil mengatasinya di masa lalu, dan kami akan mengatasinya juga di masa kini,” kata Putin dalam rapat dengan pemerintahannya di Kremlin, Kamis (10/3).
Dilansir dari CNNIndonesia.com – Putin turut melayangkan ultimatum dan mengancam akan membalas sanksi-sanksi Barat dalam bentuk kenaikan harga pangan dan energi.
Putin menuturkan akan ada “konsekuensi negatif” bagi pasar pangan dunia bila negara Barat mencari masalah dengan Rusia, mengingat Moskow merupakan produsen utama pupuk pertanian.
Selain itu, Putin mengatakan tidak ada alternatif lain bagi Rusia selain melancarkan invasi ke Ukraina. Ia juga menyatakan Rusia bukan lah negara yang dapat menerima kompromi kedaulatannya hanya untuk keuntungan ekonomi jangka pendek.
“Pada akhirnya, ini semua membawa kita pada peningkatan kemerdekaan, swasembada, dan kedaulatan kita,” ujar Putin.
Komentar ini diutarakan Putin dalam merespons sanksi ekonomi yang dijatuhi Barat ke Rusia.
Putin juga mengklaim Rusia akan terus memenuhi kewajiban kontraktual mereka meski harus menghadapi sanksi, termasuk pelarangan minyak Moskow dibeli oleh Amerika Serikat.
“Mereka (AS) mengumumkan mereka telah menutup impor minyak Rusia ke pasar Amerika. Harga (minyak) di sana tinggi, inflasi juga semakin tinggi, dan telah mencapai kenaikan tertinggi dalam sejarah. Mereka mencoba menyalahkan hasil tindakan mereka kepada kita (Rusia),” ucapnya.
“Kita tidak memiliki keterlibatan apapun dalam masalah ini.”
Meski demikian, Putin mengakui sanksi yang dijatuhkan Barat mulai terasa di negaranya.
“Jelas bahwa dalam beberapa keadaan, keinginan masyarakat untuk barang-barang dari kelompok tertentu meningkat, tetapi kami tak ragu kami bisa menyelesaikan masalah ini dengan tenang,” katanya.
(CNNIndonesia/RI)