Kronologi Paspampres Pukul Sopir Truk hingga Sulut Amarah Gibran

banner 468x60

Lintas7news.com – Anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Hari Misbah mengakui telah melakukan aksi kekerasan dengan memukul seorang sopir truk ketika keduanya melintas di simpang empat sekitar Manahan, Solo, Jawa Tengah, Kamis (11/8) kemarin.
Misbah kemudian meminta maaf saat ia dipertemukan dengan korban melalui mediasi yang difasilitasi Wali Kota Solo yang juga merupakan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka. Misbah mengaku memukul korban tak jauh dari rumah pribadi Jokowi di Kelurahan Sumber.

Misbah merupakan anggota Paspampres yang bertugas menyiapkan kunjungan Presiden Jokowi ke Boyolali dan Sukoharjo pada Kamis (11/8).

“Saya mengakui saya salah, saya minta maaf dan tidak akan mengulang kesalahan saya,” kata Misbah usai mediasi di Balai Kota Solo, Jumat (12/8).

Adapun kronologi dalam kasus ini, Misbah menuturkan bahwa sopir truk melaju karena lampu lalu lintas sudah berwarna hijau. Namun, dari sisi lain melintas mobil yang di dalamnya terdapat Misbah, menerobos lampu merah. Tabrakan pun tak terelakkan. Mobil dan truk tersebut mengalami kerusakan.

“Di lampu merah posisi udah merah kami masih maksain maju. Dari depan mobil sudah nutup,” jelas Misbah.

Dilansir dari CNNIndonesia.com – Sopir truk tersebut kemudian berhenti untuk melihat kerusakan yang terjadi. Mobil yang dikendarai Misbah mengalami pecah di bagian kaca depan. Misbah yang terpancing emosi pun keluar dari mobil dan memukul korban di pinggir jalan.

Selain mengalami pemukulan, korban juga diminta menyerahkan SIM-nya. Misbah mengklaim SIM tersebut diminta pihak rental untuk memudahkan komunikasi dengan korban. Khususnya untuk keperluan asuransi untuk memperbaiki kerusakan mobil.



“Waktu itu tidak ada keperluan mendesak. Saya mengaku salah. SIM sudah dikembalikan tadi,” katanya.

Gibran Turun Tangan dan Murka
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka ikut turun tangan merespons kasus ini. Awalnya kabar pemukulan tersebut beredar di media sosial, salah satunya diunggah akun Twitter @txtdariorangberseragam. Kabar itu pun sampai ke telinga Gibran, yang lalu membalas akun tersebut.

“Saya cari orangnya,” cuit Gibran sebelum menggelar mediasi.

Saat Paspampres Misbah hendak menyampaikan permintaan maaf secara publik pun, Gibran tampak murka dan menarik masker Misbah di hadapan awak media. Gibran menarik masker yang dikenakan Misbah hingga putus dan membuangnya ke lantai.

Gibran kemudian merespons balasan warganet di Twitter yang menilai tindakannya itu berlebihan. Namun ia menjawab bahwa apa yang dilakukannya itu lantaran ia tak terima dengan perlakuan Misbah yang telah memukuli warganya.

“Dia sudah memukuli warga saya,” kata Gibran melalui unggahan di akun twitter resminya @gibran_tweet, Jumat (12/8).

Warganet tersebut juga menyinggung perlakuan Gibran yang dinilai kurang sopan dan mampu merendahkan wibawa Paspampres yang merupakan pasukan khusus dari Tentara Nasional Indonesia (TNI).

“Maaf. Justru wibawa korban yang harus saya jaga,” lanjut Gibran.

Komandan Paspampres Minta Maaf ke Gibran

Komandan Paspampres Marsda Wahyu Hidayat Sudjatmiko meminta maaf kepada Gibran soal anggotanya yang memukul seorang warga Solo. Wahyu pun mengaku akan mengambil tindakan tegas untuk anggota itu.

“Kami minta maaf kepada Pak Wali Kota karena prajurit kami telah menyakiti warganya. Kami berjanji akan memberikan sanksi kepada prajurit yang bersalah,” kata Wahyu kepada CNNIndonesia.com, Jumat (12/8).

Wahyu memaparkan sanksi pasti diberikan agar kejadian serupa tidak terulang. Terlebih, ia tidak ingin anggota lain melakukan hal yang sama. Sejauh ini, Paspampres telah melakukan mediasi dengan warga. Dia menyebut permasalahan diselesaikan dengan kekeluargaan.

“Pasti kami akan berikan saksi sesuai dengan kesalahannya supaya tidak diulangi lagi dan menjadi contoh untuk tidak ditiru yang lainnya,” ujarnya

banner 336x280

(CNNIndonesia/NB)

banner 336x280
Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *