Wisata Surga, Pedagang Labuan Bajo Tak Sejahtera

Ekonomi770 Dilihat
banner 468x60

LINTAS7NEWS –  Pedagang Pasar Baru Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur datangi Kapolres Manggarai Barat.

Ketua RT 21 Pasar Baru, Rafik mengatakan pedagang dan masyarakat merasa tidak nyaman saat mengunjungi Pasar Baru.

banner 336x280

Sebelumnya, pihaknya sudah menyampaikan persoalan  ini kepada pengelola pasar, namun tidak mendapatkan respon.

“Miris gedung pasar dibuatnya megah, tapi area pasar dan lingkungan sekitar tidak diperhatikan. Bea retribusi rutin ditagih tapi pihak pengelola pasar tak kunjung datang perhatikan pasar,” ungkap Rafik (1/6).

Rafik mengatakan bahwa pengelola Pasar Baru terkesan tidak memantau para pedagang, baik yang masuk maupun keluar.

“Apalagi banyak pendatang yang masuk ke pasar tanpa melalui administrasi yang jelas, sehingga dapat menimbulkan kecemburuan diantara para pedagang,” imbuhnya.

Keluhan terkait kondisi Pasar Baru juga datang dari pedagang lain, Ernestia.

Ia mengaku, selain kondisi pasar yang tidak diperhatikan, ketersedian air bersih dan Mandi, Cuci, Kakus (MCK) juga kurang memadai.

“Kebersihan lingkungan di Pasar Baru yang kotor dan minimnya perhatian dari pihak pengelola yang menyebabkan pedagang berjualan di badan jalan, ditambah lagi kurangnya air bersih dan MCK. Imbasnya transaksi pelaku pasar sangat terganggu dan tidak efektif,” jelasnya.

Merespons keluhan tersebut, Kapolres Manggarai Barat, AKBP Ari Satmoko mengatakan, Polres Manggarai Barat akan berkoordinasi dengan instansi terkait guna menindaklanjuti keluhan dari para pedagang dan masyarakat.

“Kami akan carikan solusi terbaik untuk menangani keluhan para pedagang maupun masyarakat dengan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat,” ungkapnya.

Selain itu, ia mengakui banyak mendapat keluhan dan masukan dari pedagang maupun masyarakat terkait persoalan minuman keras (miras) hingga perjudian disekitar Pasar Baru.

“Banyaknya keluhan warga terhadap pendatang baru yang tidak melapor diri kepada ketua RT, beredarnya minuman keras (miras), judi dan kenaikan harga transportasi yang signifikan yang menyulitkan pedagang untuk mobilisasi barang dagangannya,” pungkasnya.**

(OAS)

banner 336x280
Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *