Imbas Angin Kencang, 2 Pohon Menimpa Rumah dan Warung Warga

dua pohon yang menimpa rumah warga dan warung di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji (doc: Istimewa)

dua pohon yang menimpa rumah warga dan warung di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji (doc: Istimewa)

LINTAS7NEWS – Dilanda angin kencang, dua pohon tumbang dan menimpa rumah serta warung milik warga di wilayah Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Selasa (17/10).

Hal tersebut dibenarkan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu. Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu Doddy Faturrachman mengatakan, akibat angin kencang disertai debu itu, mengakibatkan dua pohon tumbang dan menimpa rumah serta warung yang ada di pinggir jalan.

“Lokasinya di Jalan Raya Cangar Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Batu. Tidak ada korban jiwa ataupun korban luka. Pohon tumbang menimpa warung dan rumah. Sekarang petugas sedang melakukan penanganan pemotongan pohon yang tumbang dan pemberihan material pohon,” kata Doddy (17/10).

Baca juga : Kronologi Anjloknya KA Argo Semeru dan Argo Wilis

Doddy menjelaskan bagi wisatawan yang hendak berkunjung ke wisata Pemandian Air Panas Cangar dipastikan tidak ada penutupan jalan karena masih tergolong aman.

“Saat ini kondisi angin masih aman belum terlalu signifikan, tapi masyarakat harus tetap waspada dan hati-hati terutama jangan berhenti di bawah pohon yang rawan tumbang,” jelasnya.

Menurut  Kepala BPBD Kota Batu, fenomena angin kencang terjadi setiap tahun di musim kemarau. Namun, kondisi angin kencang saat ini tidak terjadi setiap hari. Pihaknya juga belum menerima adanya dampak atau kerusakan lain akibat adanya angin kencang.

Baca juga : Nasib Pilu Bocah Dianiaya Satu Keluarga

“Tidak setiap hari, kemarin termasuk aman, sekarang angin kencang lagi enggak setiap hari, jadi memang tergantung cuacanya, enggak terus-terusan kondisinya,” tuturnya.

Soal debu yang berterbangan, berasal dari tanah pertanian kentang yang terbawa angin. Sebab, kondisi pertanian yang ada masih belum memasuki masa tanam. Meski begitu, debu yang berterbangan tidak sampai ke pusat Kota Batu.

“Disana kan kalau musim kemarau istilahnya pengolahan tanah, jadi tanahnya belum ditanami, akhirnya tanahnya kebawa angin, pertanian kentang, tanahnya masih terbuka, disana musim kemarau ya tanahnya kebawa angin,” pungkasnya.**

(RA/OAS)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.