Inilah Zhafirah! Pendaki Viral Berlumur Abu Vulkanik Imbas Ganasnya Merapi

Zhafirah Zahrim Febriana (19), seorang mahasiswi Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang yang turut menjadi korban erupsi Gunung Merapi (Tangkapan Layar Instagram)

Zhafirah Zahrim Febriana (19), seorang mahasiswi Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang yang turut menjadi korban erupsi Gunung Merapi (Tangkapan Layar Instagram)

LINTAS7NEWS – Kabar erupsi Gunung Merapi di penghujung tahun menjadi peristiwa pilu yang melekat dibenak masyarakat, khususnya warga di Sumatera Barat.

Erupsi gunung api aktif tersebut telah merenggut belasan nyawa pendaki yang kala itu sempat berada di sekitar puncak Gunung Merapi.

Baru-baru ini berseliweran di sosial media, sosok yang tengah menjadi perbincangan. Zhafirah Zahrim Febriana (19), seorang mahasiswi Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang yang turut menjadi korban erupsi Gunung Marapi.

Baca Juga : Erupsi Gunung Marapi Tewaskan 11 Orang Pendaki

Beberapa detik setelah Gunung Merapi menyemburkan abu vulkanikn, Zhafirah sempat merekam dan meminta pertolongan.

Dalam rekaman video yang diunggah di media sosial, Zhafirah terlihat berlumur muntahan abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi. Beruntung, nyawa wanita tersebut berhasil diselamatkan oleh Tim SAR gabungan dari TNI dan Polri serta warga setempat.

Usai dibawa oleh Tim SAR, Zhafirah langsung mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi. Ia merupakan salah satu korban yang berhasil dievakuasi petugas dari sekitar 75 pendaki saat gunung meletus.

Baca Juga : Bintang Sinetron Kiki Fatmala Meninggal Dunia

Rani Radelani yang merupakan ibu korban mengatakan bahwa Zhafirah masih terbaring di rumah sakit akibat luka bakar di bagian wajah. Dirinya sudah mulai bisa berbicara sedikit demi sedikit, tapi keluarga tidak mau memaksa ia untuk berbicara mengenai kronologinya.

Sebelum itu, ia dikatakan sempat trekking, tapi tidak pernah naik ke atas gunung. Saat ia izin hendak naik gunung, keluarga mengizinkan karena belum ada kenaikan status gunung.

“Waktu mau naik gunung, Ife izin ke keluarga dia pergi bersama teman yang biasa mendaki. Saat mendaftar belum ada informasi larangan mendaki ataupun kenaikan status gunung, ini mendadak aja, bagaimana lagi kan. Jadi kita ndak bisa berkata-kata, namanya musibah,” kata Rani kepada awak media.

Baca Juga : Penyebab Kiki Fatmala Meninggal Dunia Hingga Netizen Kaget

Dalam video tersebut, ia terlihat lemas dan sempat meminta tolong dan menyebut sang Ibunda. Hal tersebut juga dikonfirmasi langsung oleh Rani Radelani bahwa video tersebut memang benar anaknya dan menjadi korban dari ganasnya Gunung Marapi.

Saat itu, barang-barang sang anak sempat hilang, tapi ia menemukan telepon pintar milik pendaki lain sehingga bisa mengirimkan video. Rani menyebut bahwa sang anak mendaki bersama teman kampusnya dan berencana pulang pada Minggu, 3 Desember 2023.**

(OAS/NA)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.