Virus Flurona Sebabkan Kematian

Internasional489 Dilihat
banner 468x60

Lintas7News.com – Kementerian Kesehatan Peru melaporkan kematian pertama akibat flurona. Kasus ini menimpa pasien 87 tahun yang memiliki penyakit bawaan dan belum divaksin Covid-19.

Flurona adalah merupakan infeksi flu dan Covid-19 yang terjadi bersamaan.    

banner 336x280

Dokter dan peneliti di Pusat Nasional untuk Epidemiologi, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Peru, Cesar Munayco menuturkan, kasus itu merupakan satu dari tiga kasus flurona lain yang terdeteksi.

Dua kasus flurona di Peru menimpa anak di bawah umur dan masyarakat 40 tahun yang telah mendapatkan vaksinasi lengkap Covid-19.

Orang yang terinfeksi mengalami batuk, tenggorokan sakit, dan tak enak badan, tutur Munayco. Ia juga mengimbau masyarakat untuk mendapatkan vaksin Covid-19 dan influenza.

“Penting untuk mempertimbangkan hal ini (vaksin), karena saat ini kita memiliki wabah besar influenza H3N2 di hutan negara, seperti (wilayah) Loreto, San Martin, Amazonas dan Ucayali,” kata Munayco lagi.

Dilansir dari CNNIndonesia.com – Sementara itu, Peru mengumumkan negaranya mengalami gelombang ketiga Covid-19 pada Selasa (4/1). Salah satu penyebabnya adalah varian Omicron.

Flurona merupakan istilah untuk mendeskripsikan pasien yang terinfeksi virus Covid-19 dan influenza secara bersamaan.

Kemunculan flurona mengkhawatirkan publik karena potensi dampak dan gejala yang disebabkan dari terinfeksi dua virus ini.

Istilah flurona menjadi sorotan setelah seorang perempuan 30-an yang hamil mendapatkan hasil positif mengidap infeksi ini. Perempuan ini tak divaksinasi dan infeksinya diketahui di Israel pada 30 Desember, yang mana merupakan pertama kali di dunia.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus Covid-19 dan influenza sama-sama menyerang sistem pernapasan. Keduanya dapat menyebabkan gejala yang mirip seperti, batuk, sakit tenggorokan, pilek, demam, dan sakit kepala.

Walaupun demikian, tingkat kematian dan gejala pasti yang diakibatkan oleh flurona masih belum diketahui secara jelas. Beberapa peneliti masih mencari bagaimana mereka bisa menyebar dan tingkat keparahan penularannya.

Sementara itu, pekerja medis mengkhawatirkan flurona dapat menambah beban sistem kesehatan masyarakat yang sudah cukup berat akibat infeksi Covid-19.

(CNNIndonesia/RI)

banner 336x280
Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *