LINTAS7NEWS – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno menjadi sorotan setelah aksinya menegur Direktur perusahaan smelter nikel saat rapat kerja di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat (8/6).
Pemicunya berasal dari sejumlah bos perusahaan smelter tidak menggunakan Bahasa Indonesia saat perkenalan diri.
Direktur Keuangan PT Obsidian Stainless Steel, Hans mendapat giliran memperkenalkan diri dengan berbahasa Inggris dan mengaku tidak bisa menggunakan Bahasa Indonesia.
“Good morning, sorry this is Hans. Finance Director of PT Obsidian Stainless Steel. Sorry, I can’t speak Bahasa Indonesia. So I just introduce commonly briefly,” ujar Hans (8/6).
Belum selesai berbicara, Eddy Soeparno lantas menimpali perkenalan Hans.
“Jangan, no need. Just introduce your self. Nanti we will hear your presentation,” timpal pejabat dua periode Sekjen PAN.
Eddy kembali mengingatkan kepada peserta rapat untuk menggunakan Bahasa Indonesia.
“But, there is no one on behalf of you cah speak Bahasa Indonesia? Is there any one who can speak Bahasa Indonesia you brouht in?” tanya Eddy.
Hans menjawab bahwa dirinya membawa penerjemah yang duduk di lantai dua.
“I have translator in second floor, sorry,” ucapnya sambil tersenyum.
Sementara, masing-masing perwakilan perusahaan smelter juga diminta memaparkan ruang lingkup bisnisnya.
“This is an official parliamentary hearing and parliamentary hearings speak in Bahasa Indonesia. There is a rule. So you need to be represented by somebody who can speak in Bahasa Indonesia and this must be formally done, and we will wait for your presentation,” kata Eddy saat kembali mengingatkan.
Diketahui, bahwa rapat ini dihadiri oleh Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM, Direktur Jenderal ILMATE, dan 20 Direktur perusahaan smelter nikel di Indonesia.
Rapat ini guna mendalami permasalahan tata kelola niaga nikel dan membahas upaya rencana perbaikan kedepannya.
Sebagai informasi, PT Obsidian Stainless Steel merupakan anak perusahaan dari Xiangyo Group dan Delong Group yang berpusat di China.
Perusahaan tersebut bergerak di bidang peleburan nikel dan pembuatan baja.**
(OAS)