Surabaya, 23/6 – Pemerintah Provinsi Jawa Timur memastikan ketersediaan tempat tidur isolasi bagi pasien positif COVID-19 di sejumlah fasilitas kesehatan di Surabaya, terutama bagi penderita bergejala ringan dan sedang.
“Pemprov Jatim masih memiliki Rumah Sakit Lapangan dan kondisinya masih ada bed isolasi. Kami juga tidak pernah mengeluh soal ruang isolasi,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono ketika dikonfirmasi di Surabaya, Selasa pagi.
Pihaknya juga membantah adanya informasi yang menyebutkan bahwa tak ada pelayanan kesehatan saat kapasitas ruang isolasi RSU dr Soetomo Surabaya penuh.
“RSUD Dr Soetomo Surabaya meskipun overload, tapi masih melayani perawatan pasien COVID-19,” ucap Heru yang juga Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim tersebut.
RS Lapangan sejak dibuka Mei 2020 telah merawat 147 pasien dengan gejala ringan dan sedang, yang sebanyak 61 pasien di antaranya diperbolehkan pulang usai dinyatakan sembuh.
Hingga saat ini, tersisa 84 pasien yang masih menjalani perawatan dan dua pasien lainnya dirujuk ke RS rujukan utama.
Sementara itu, berdasarkan data dari gugus tugas Jatim per Senin (22/6) malam, total kasus pasien terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 9.840 kasus atau bertambah 258 orang pada hari tersebut.
Tambahan paling banyak dari Surabaya yang mencapai 143 orang, kemudian Sidoarjo 25 orang, Gresik 17 orang, Bojonegoro 13 orang, Sumenep 10 orang, Bangkalan delapan orang, Kabaupaten Mojokerto enam orang dan Lamongan lima orang.
Kemudian, masing-masing tiga orang dari Kota Probolinggo, Pamekasan, Nganjuk, Kota Malang, dan Situbondo, lalu masing-masing dua orang dari Kota Kediri, Pacitan dan Kabupaten Pasuruan, serta masing-masing satu orang dari Lumajang, Bondowoso, Kota Blitar, Ponorogo, Trenggalek, Banyuwangi, Jombang, Kota Mojokerto, Kabupaten Probolinggo dan Jember.
Sedangkan, untuk pasien sembuh di Jatim saat ini mencapai 2.915 orang (29,62 persen) atau bertambah sebanyak 60 orang.
Terkait pasien meninggal dunia di Jatim bertambah 13 orang sehingga totalnya sebanyak 744 orang atau 7,56 persen.
Bagi warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) jumlahnya 9.401 orang, lalu orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 27.449 orang serta kasus orang tanpa gejala (OTG) mencapai 31.941 orang.* (ANT/ZA)