Lintas7News.com – Putri ketiga Presiden pertama RI Sukarno, mendiang Rachmawati Soekarnoputri menjadi aktor penting di balik pendirian Partai Pelopor yang kini berganti nama menjadi Partai Perkasa.
Partai Pelopor didirikan pada 2002 dan telah dua kali ikut Pemilu pada 2004 dan 2009. Namun, dua kali keikutsertaan partai tersebut tak pernah satu kali pun menempatkan wakil di parlemen.
Pada 9 Oktober 2021, Pelopor resmi berganti nama menjadi Partai Perkasa, kependekan dari Partai Pergerakan Kebangkitan Desa. Majelis Tinggi Partai Perkasa, Bony Z. Minang mengatakan partainya ingin melanjutkan gagasan Rachmawati dengan membangun desa.
“Kan Bu Rachmawati udah berpulang. Ya ini adalah karena pemikiran beliau juga ke sana untuk kepentingan secara nasional. Menyejahterakan, mengangkat kebangkitan ekonomi desa,” kata dia kepada wartawan usai kantongi SK Menkumham, Kamis (6/1).
Kini partai tersebut dipimpin Eko Suryo Santjojo sebagai Ketua Umum, Ristyanto selaku Sekretaris Jenderal, dan Reindhard T Rusli selalu Bendahara Umum. Namun, pimpinan tertinggi Partai Perkasa merupakan Majelis Tinggi Partai, yang dipimpin Bony Z Minang.
Ke depan, Bony berkata Partai Perkasa tak ingin terlebih dulu bicara muluk-muluk. Usai mengantongi SK Kemenkumham, Perkasa akan menjalani proses verifikasi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar bisa menjadi Partai Politik Peserta Pemilu (P4).
Saat ini, Perkasa diklaim telah membentuk 90 persen kepengurusan tingkat provinsi. Guna memenuhi syarat di KPU, Perkasa antara lain harus memiliki kepengurusan di semua provinsi. Lalu, 75 persen kepengurusan tingkat kabupaten kota di provinsi tersebut, dan 50 persen kepengurusan di kecamatan.
Meski begitu, Perkasa menegaskan juga akan membentuk kepengurusan hingga tingkat desa sesuai basis yang akan mereka bangun.
“Pembentukan struktur partai sampai ke daerah-daerah termasuk di sini provinsi kabupaten/kota kecamatan sampai desa atau kelurahan,” kata Sekjen Perkasa, Ristyanto.
Dilansir dari CNNIndonesia.com – Di kesempatan yang sama, Ketua Umum Partai Perkasa Eko Suryo tak menampik keinginan partainya ikut pada Pemilu 2024. Sebagai parpol, katanya, Perkasa hanya memiliki dua tujuan yakni, menyusun kekuatan dan menggunakan kekuatan.
Keduanya, kata dia, digunakan untuk membangun bangsa dan negara. Bedanya, Eko bilang, partainya akan fokus pada pembangunan di desa, baik desa secara agraris maupun maritim.
“Jadi fokus partai perkasa beda dengan yang lain. Kita fokus di kalangan masyarakat desa. Kenapa desa? Karena desa merupakan basis terdepan dari negara Indonesia,” kata dia.
(CNNIndonesia/RI)