Lintas7news.com – Setelah 22 tentara tewas saat bentrok dengan pemberontak Maois di hutan pedalaman, pasukan keamanan India memperketat operasi di Negara Bagian Chhattisgarh.
Dilansir dari CNNIndonesia.com – Pihak kepolisian mengatakan kurang lebih 30 personel keamanan lainnya juga ikut terlibat dalam baku tembak selama empat jam itu pada Sabtu akhir pekan lalu.
“Operasi militer akan terus diperketat,” ujar Wakil Inspektur Jenderal Kepolisian, Om Prakash Pal.
Maois atau Naxals adalah kelompok pemberontak yang telah berperang menentang pemerintah sejak beberapa dekade terakhir. Maois mengklaim berjuang untuk rakyat miskin yang terbengkalai di tengah pembangunan ekonomi India.
Kelompok Maois beranggapan bahwa pemerintah India sebagai ancaman keamanan dan berbasis di Chhattisgarh.
Sementara itu, Chhattisgarh merupakan salah satu negara bagian India yang maju serta memiliki 28 jenis sumber daya alam, termasuk berlian dan emas.
Wilayah Chhattisgarh juga menyimpan 16 persen cadangan batu bara India dan memiliki cadangan besi dan bauksit.
Bentrokan berawal ketika sekitar 400 anggota Maois yang dilengkapi dengan senapan otomatis serta granat menyerbu operasi militer polisi di distrik Bijapur.
Pal menyatakan bahwa Maois juga mengalami kerugian akibat bentrokan tersebut. Dimana media lokal melaporkan drone memperlihatkan para militan membawa sejumlah jasad kerabat mereka yang gugur.
“Mereka pasti mencoba memperkuat diri mereka sendiri tetapi pasukan keamanan memberikan banyak tekanan pada mereka. Sekarang kekuatan mereka terbatas hanya pada sedikit wilayah. Di wilayah inti mereka menyusut dengan sangat cepat,” Ujar Pal kepada Reuters.
Sejumlah ahli pertahanan menghimbau agar aparat India harus bisa lebih siaga dalam strategi dan sumber daya untuk melawan serangan Maois, dikarenakan dalam bentrokan terakhir para pemberontak menggunakan senapan AK-47, peluncur roket, dan pematik granat otomatis.
(CNNIndonesia/RI)