Imbas Kecelakaan Laut, Aktivitas Renang Diamond Beach Nusa Penida Akan Dilarang?

Keelokan Wisata Diamond Beach di Nusa Penida, Bali Menyerupai Dinosaurus (Foto: unsplash.com)

Keelokan Wisata Diamond Beach di Nusa Penida, Bali Menyerupai Dinosaurus (Foto: unsplash.com)

LINTAS7NEWS – Diamond Beach salah satu pantai unik di bagian timur Nusa Penida, Bali memiliki keindahan alam dan bukit karang yang menyerupai berlian.

Tempat ini menjadi destinasi terpopuler bagi wisatawan, sehingga insfrastruktur di sekitar pulau ini kini semakin berkembang dan diperbaiki semenarik mungkin.

Namun, pantai indah yang serupa dengan Dinosaurus ini seakan menjadi neraka lantaran kerap memakan korban akibat kecelakaan laut.

Baca Juga: Kondom Jadi Bungkus! WN India Selundupkan Berlian 40,73 Karat dalam Anus ke Bali

Beberapa korban kerap ditemukan mengambang setelah lenyap beberapa hari. Ada pula yang tidak muncul di permukaan lagi.

Kasus terakhir di Diamond Beach ini yakni wisatawan Jerman dan Australia yang belum ditemukan meski sudah dicari berhari-hari.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengatakan bahwa dirinya tidak khawatir jumlah wisatawan menurun akibat larangan berenang di Diamond Beach, Kelingking Beach, dan Angel Billabong.

Baca Juga: Penyelundupan Berlian dalam Anus: Tuk Relasi Bos di Bali, Siapa?

“Kalau masalah dampak kunjungan, kami rasa tidak akan pengaruh karena jika kami hitung, turis lebih banyak lihat pemandangan pantai dari atas tebing. Meskipun mereka turun ke bawah, mereka tidak berenang dan hanya turis jiwa petualang yang berani turun untuk berenang,” kata Suwirta (13/1).

Larangan ini dikarenakan ketiga pantai tersebut memiliki arus kuat sehingga dinilai sangat berbahaya untuk para wisatawan yang berenang.

Selain arusnya yang kuat, ombak tinggi dan pantai-pantai dibawah tebing tidak memiliki area pesisir yang luas.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Edisi Imlek 2023, Koin Feng Shui Akan Lihat Nasib Keuanganmu

Medan untuk turun kebawah juga mengerikan lantaran sangat curam sehingga berbahaya bagi wisatawan.

Diketahui bahwa tidak hanya kecelakaan laut saja, akan tetapi kecelakaan di tebing pula.

Pemkab Klungkup mempertegas bahwa wisatawan hanya diminta untuk tidak berenang saja dan tidak ada penutupan objek wisata secara keseluruhan.**

(OAS)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.