LINTAS7NEWS – Puluhan pedagang yang tergabung dalam Perkumpulan Pedagang Bumi Proklamator (Perdamitor) menggeruduk kantor DPRD Kota Blitar. Mereka beraudiensi untuk menagih 14 kontainer tempat berjualan yang telah dijanjikan Pemerintah Kota Blitar.
“Beberapa bulan yang lalu Walikota dan DPRD berjanji akan mewujudkan pengadaan kontainer atau rombong-rombong yang ada di alun-alun, ” jelasnya, Senin (23/10).
Lanjut Trijanto, para pedagang khawatir bantuan kontainer tidak akan terealisasi karena saat dilihat dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun 2023, Pemkot Blitar tidak menganggarkan kontainer untuk pedagang.
Namun saat mereka melakukan audiensi dengan Aparat Penegakan Hukum (APH), tiba-tiba dinas terkait memberi kabar jika anggaran untuk pengadaan kontainer sudah ada.
“Kita cek di PAK itu ternyata tidak ada, duit untuk pengadaan kontainer, setelah kawan-kawan mengirimkan surat audiensi ke Polres, tiba-tiba kita dipanggil,” imbuhnya.
Atas temuan tersebut, para pedagang di alun-alun merasa dibohongi oleh Pemkot Blitar, dan mereka terpaksa mengadu ke anggota DPRD.
“Per hari ini sudah diukur, maksud kami jangan sekali-kali ngibuli masyarakat, masa merealisasikan duit sebesar itu tidak bisa,” katanya.
Sementara itu, Yohan Tri Waluyo, Ketua Komisi II DPRD Kota Blitar memastikan, kontainer yang dijanjikan ke para pedagang alun-alun segera direalisasikan paling lambat pada pertengahan bulan Desember 2023.
“Intinya menerima keluhan dari pedagang yang berada di alun-alun, menyampaikan keluhan 14 pedagang terkait belum mendapatkan rombong, tadi kita sudah pastikan ke dinas terkait.
Dipastikan di PABD ini 14 rombong pedagang dipastikan akan mendapatkan,” terangnya. Sebelumnya 34 pedagang di Alun-alun Kota Blitar dilakukan relokasi di sisi timur, 20 pedagang sudah mendapatkan kontainer, sementara 14 pedagang masih menunggu realisasi dari Pemkot Blitar.**
(OAS/RA)
